Atalia Praratya \\\\\\\'Teh Cinta\\\\\\\' dalam ZoomTalk Farah.id/Farah
Atalia Praratya \\\\\\\'Teh Cinta\\\\\\\' dalam ZoomTalk Farah.id/Farah
KOMENTAR

MENJADI istri dari pemimpin Jawa Barat bukan merupakan hal yang mudah. Perjuangan hingga sampai di titik tersebut pun tidak seperti membalikkan telapak tangan.

Begitulah pengalaman yang dirasakan oleh Atalia Praratya atau yang juga populer dengan nama panggilan "Teh Cinta".

Dalam program ZoomTalk Farah.id bertajuk "Bincang Santai Penuh Inspirasi Bersama Teh Cinta" yang digelar pada Jumat (18/9), Atalia mengungkapkan bahwa perjalanan yang dilaluinya bersama sang suami, Ridwan Kamil atau biasa disapa Kang Emil selalui dia nikmati dan syukuri.

"Kuncinya bersyukur. Saya bersyukur dari apa yang sudah diberikan oleh Allah. Proses bersama dengan Kang Emil pun dimulai dari nol," papar Atalia.

Dia pun mengenang masa awal perjuangan bersama sang suami dengan segala keterbatasan yang ada.

"Dulu saya ingat punya panci cuma satu. Itu untuk masak apapun, memasak telor, nasi, segala macam di satu panci itu. Kemudian pelan-pelan bisa beli rice cooker," kenangnya.

Ataia juga membagikan kenangannya ketika tinggal bersama sang suami di Amerika Serikat.

"Perjalanan hidup ketika di Amerika Serikat juga dalam tanda kutip seperti warga miskin begitu. Orang bilang, kasihan amat itu Kang Emil sama Lia (nama panggilan Atalia dulu) meja tamu di rumahnya hanya berupa dus diberi taplak. Orang melihatnya aneh tapi saya tidak pernah menjadikannya beban," cerita Atalia.

Bahkan pada awal pernikahan, Atalia ingat bahwa gaji sang sumi adalah sekitar RP 500 ribu. Namun berapapun penghasilan sang suami, dia selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan keluarga dan tetap menyisihkan untuk menabung.

"Waktu itu saya cuma mengajar ngaji dan bantu program dokter menjadi tukang survei. Kang Emil kaget ketika bilang mau sekolah lagi saya berikan tabungan saya. Dia kaget asa tidak mungkin bisa menyisihkan dengan penghasilan yang sedikit," paparnya.

Meski begitu, pahit-manis perjalanan kehidupan teta dia jalani dengan menjaga rasa syukur di hati.

"Semua proses yang pernah saya alami, baik buruknya dihadapi bersama dan saya bawa mengalir," ujar Teh Cinta.

"Saya merasa hidup mah gimana kita yang meresponnya, mau baik atau tidak," sambungnya dengan logat khas Sunda.

Karena itulah, sejak awal menikah, Atalia bersama Kang Emil selalu berkembang bersama serta saling mendukung untuk menjadi sosok yang lebih baik dan memberi kebaikan bagi banyak orang.

"Kalau berbuat baik itu seperti kecanduan. Kita bisa memberikan sesuatu ke orang lain kok ada muncul rasa bahagia, jadi kita ingin melakukannya lagi," jelasnya.




Yousra, Aktris Sekaligus Aktivis kemanusiaan Peraih Penghargaan Golden Tanit di Beirut International Women Film Festival 2024

Sebelumnya

Sekilas tentang Muslim Women Australia: Merajut Asa, Merangkul Keberagaman

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Women