Chile melatih empat ekor anjing untuk membantu mendeteksi orang dengan Covid-19/Net
Chile melatih empat ekor anjing untuk membantu mendeteksi orang dengan Covid-19/Net
KOMENTAR

NEGARA Chili di Amerika Latin tengah mempersiapkan anjing-anjing polisi untuk dilatih agar mampu mengendus virus corona atau Covid-19 pada manusia.

Langkah ini diambil dengan harapan agar anjing-anjing itu bisa membantu memfasilitasi pembukaan kembali ruang publik, termasuk mal, pusat olahraga, terminal bus dan bandara.

Menurut keterangan polisi Chili, anjing-anjing yang disebut "bio-detector" itu diharapkan akan menyelesaikan pelatihan pada pertengahan September mendatang dan akan dikerahkan ke tempat-tempat dengan konsentrasi orang yang tinggi.

Saat ini, program anjing-sniffer di Chili masih terhitung kecil, dengan hanya empat anak anjing dalam pelatihan yang dilakukan oleh kolaborasi Polisi Nasional Chili dan Universitas Katolik Chili (Pontificia Universidad Catolica).

Profesor dan ahli epidemiologi hewan di universitas tersebut, Fernando Mardones menjelaskan, empat anjing yang dilatih itu terdiri dari tiga anjing jenis Golden Retrievers dan satu Labrador. Mereka diajarkan untuk mendeteksi "bau baru", yakni bau pasien Covid-19.

Chili sendiri diketahui merupakan salah satu negara yang secara perlahan berhasil mengalahkan virus corona sejak mencapai puncaknya pada Juni lalu.

Hingga saat ini, sebenarnya tidak ada bukti bahwa anjing dapat mengendus virus corona, atau membedakan antara infeksi Covid-19 dan jenis infeksi lainnya, terutama sebelum gejala mulai muncul.

Namun, merujuk pada sejumlah studi yang telah dilakukan sebelum pandemi terjadi, sejumlah peneliti telah memberikan sampel anjing yang diambil dari penderita penyakit seperti kanker atau malaria, bersama dengan sampel dari orang-orang yang tidak memiliki penyakit, dan menunjukkan bahwa anjing dapat membedakannya.

Sementara itu, Mardones menjelaskan bahwa virus corona sebenarnya tidak memiliki bau sendiri. Namun para peneliti berharap bahwa sesuatu dalam keringat penderita dapat dikenali oleh anjing.

"Tubuh yang mengontrak Covid-19 menghasilkan senyawa organik yang mudah menguap. Sampel diambil dari seseorang pada tahap awal infeksi. Kasa dibiarkan selama sekitar 15 menit pada ketiak individu. Itulah sampel yang kami simpan dan gunakan untuk melatih anjing-anjing," jelasnya seperti dikabarkan CNN.

"Anjing-anjing yang dipilih telah bertahun-tahun bekerja pada pendeteksian obat-obatan, bahan peledak dan jenis-jenis hal lainnya. Bagi mereka, itu hanya belajar mendeteksi bau baru, aroma baru," tambahnya.

Pelatihan bisa memakan waktu antara dua minggu hingga dua bulan. Anjing-anjing itu juga diajarkan untuk duduk di sebelah individu-individu yang mereka deteksi sebagai pembawa virus corona.

"Seekor anjing dapat mendeteksi, dalam satu jam, dia dapat mengendus 250 orang. Jadi ketika kita mulai membuka stadion, sekolah, bisnis, restoran, akan sangat penting bahwa di tempat-tempat yang sedang dibuka, saat kita mencari keadaan normal, kita sekarang dapat tambahkan anjing bio-detektor kami," kata Kolonel Julio Santelices dari kepolisian Chili.

Percobaan serupa juga telah terjadi di Inggris, di mana anjing diberi masker wajah dan kaus kaki nilon untuk membantu melatih mereka mengendus Covid-19 menjelang kemungkinan penempatan di bandara.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News