Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membuka Munas JMSI secara daring/RMOL
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto membuka Munas JMSI secara daring/RMOL
KOMENTAR

SEJAK awal 2020, virus corona menjadi momok menakutkan bagi seluruh negara di dunia. Semua sendiri perekonomian lumpuh, angka pengangguran melonjak tajam, pun dengan jumlah kematian.

Masing-masing pemerintahan mengambil kebijakan dan membuat keputusan penting untuk menangani hal ini. Mencoba mengembalikan kesehatan warganya dan merangkak bangkit dari keterpurukan.

Di Indonesia sendiri, sudah 3 bulan pemerintah mencoba 'menyelamatkan' warganya. Krisis kesehatan, sosial, ekonomi, dan keuangan, coba untuk dipulihkan. Total Rp 695,20 triliun digelontorkan pemerintah untuk menangani covid-19 ini.

Begitu dipaparkan Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Dr Ir H Airlangga Hartarto, MMT, MBA saat menjadi pembicara di Pembukaan Munas I Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) melalui webinar, Selasa (23/6).

"Yang menjadi perhatian saat ini adalah bagaimana meningkat UMKM agar kembali menggeliat. Di sini, kami memanfaatkan transformasi digital mengingat sebanyak 180 juta penduduk mulai menggunakan internet sebagai akses interaksinya," kata Airlangga.

Dengan penggunaan platform digital ini, diharapkan terjadi pola perubahan konsumsi barang dan jasa dari offline ke online, meningkatnya pemanfaatan teknologi digital yang membuat transformasi digital mengalami percepatan, kenaikan trafik sekitar 15-20%, dan peningkatan pemanfaatan e-learning, demokratisasi retail, peningkatan literasi digital, peningkatan kebutuhan akan delivery serta kebutuhan solusi kesehatan.

"Di sini kita memprediksi potensi ekonomi digital menjadi semakin tinggi. Hal ini bisa dilihat dari bisnis online yang di tahun ini mengalami peningkatan signifikan. Pada April kemarin, pengiriman barang naik 35% dan seiring dengan New normal diperkirakan banyak pebisnis yang akan beralih ke online," demikian Airlangga.

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News