Ilustrasi/istimewa
Ilustrasi/istimewa
KOMENTAR

Saya khawatir konflik seperti itu hanya merugikan semua pihak. Terutama kalau dikaitkan dengan rasa keadilan. Misalnya: yang seperti itu dipersoalkan sampai bertengkar. Tapi yang mudik berjubel dibiarkan. Dan banyak yang lain lagi.

Tapi kalau saya jadi ulama itu saya akan mengalah saja: toh di Jatim ada pameo ”sing waras ngalah”.

Saya akan langsung minta maaf ke petugas itu, lalu mengenakan masker. Setelah jauh dari petugas, kalau mau, masker dilepaskan lagi. Nanti pakai yang baru lagi kalau dekat pemeriksaan.

Toh budaya timur mengenal ”minta maaf meski tidak bersalah”.

Yang penting semua orang punya prinsip: masing-masing benar mampu menjaga diri dari virus. Juga menjaga orang lain.

Yang juga penting: menjaga perdamaian.

Minal aidin wal faizin.

Mohon maaf lahir batin.

Oh, iya. Hampir lupa.

Tentang kabar baik tadi.

Seperti apa?

Kemarin media di Tiongkok menyiarkan video. Dari kota Wuhan. Isinya orang antre di pusat pengendalian virus dan penyakit menular di kota itu.

Video itu diberi latar belakang lagu ”Imagine” dari penyanyi legendaris Inggris John Lennon. Mungkin karena misi lagu itu memang memimpikan dunia tanpa agama.

Yang antre tersebut adalah relawan uji coba vaksin Covid-19. Uji cobanya sudah selesai. Sukses.

Mereka sudah dua kali disuntik vaksin anti-Covid-19. Selama tiga bulan terakhir. Tanggal 15 Mei lalu mereka dinyatakan sudah memiliki antibodi Covid-19.

Hebat sekali.

Bagaimana dengan efek samping?

Tidak ditemukan efek samping apa pun --sampai hari kemarin. Mereka dinyatakan sehat. Boleh pulang.

Mereka lantas mendapatkan sertifikat sebagai relawan. Yang di dalamnya tertera materai dari lembaga pengendalian virus dan penyakit menular di Wuhan itu. Juga mendapat tanda tangan Mayjen Chen Wei, kepala lembaga itu.

Yang menyerahkan sertifikat adalah juga si bintang kejora sendiri: Mayjen Chen Wei. Dia seorang wanita yang dikenal sebagai ilmuwan bidang virus.

Ia sendiri menyatakan tetap harus hati-hati. Sebelum memproduksi itu. Tipikal sikap ilmuwan.

Kita tinggal menunggu kapan produksinya. Lebih utama lagi: kapan sampai Indonesia. Mumpung belum lebih banyak yang bertengkar di pinggir jalan.




Cerita Pengalaman Vloger asal China Menginap di Hotel Super Murah Hemat Bajet

Sebelumnya

Muara Yusuf

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Disway