KOMENTAR

Seperti yang telah disampaikan di atas, serangan di tahun 1521 itu pun berbuah kegagalan. Pati Unus tewas. Sementara Samudera Pasai akhirnya ditaklukkan Portugis. Di tahun 1550 Ratu Kalinyamat dari Jepara menyatukan kekuatan dengan Kerajaan Johor untuk maksud yang sama dengan pendahulu mereka, mengusir Portugis dari Nusantara. Serangan ini pun gagal.

Setelah kegagalan koalisi Jepara dan Johor itu masih ada dua serangan besar lagi yang dilancarkan ke jantung pertahanan Portugis di Malaka, yakni di tahun 1567 dan 1574. Seperti yang sudah-sudah, pasukan Portugis yang bercokol di Makala masih terlalu kuat untuk dipulangkan ke Eropa.

Kekuasaan Portugis baru berakhir di Malaka setelah ditaklukkan Belanda pada 1641.

Dengan mengamati catatan sejarah yang begitu kaya ini, Wan Mariati berjanji akan mempelajari dan menyampaikan usul yang disampaikan penulis mengenai program paket wisata sejarah bersama antara Malaysia dan Indonesia.

***

Sementara pada bagian lain, Executive Marketing Mahkota Medical Center Malaka, Norhayati Ahmad, menjelaskan tentang wisata kesehatan yang mulai menjadi tren di Malaka. Rumah Sakit Mahkota merupakan salah satu rumah sakit yang ramai dikunjungi pasien yang sekaligus ingin berwisata ke Malaka.

Dalam penjelasannya, Norhayati Ahmad juga mengatakan bahwa rumah sakit yang berdiri di tahun 1994 itu telah mendirikan pusat pemeriksaan kesehatan di sejumlah kota di Indonesia, seperti Jakarta, Medan, Bandung dan Jambi.

Di sana calon pasien bisa memeriksakan kesehatan mereka. Tenaga medis dari Rumah Sakit Mahkota akan memeriksa dengan seksama semua keluhan kesehatan yang dialami pasien. Setelah baru ditentukan apakah pasien perlu menjalani pengobatan di Rumah Sakit Mahkota di Malaka, atau tidak.

Selain Rumah Sakit Mahkota, ada dua rumah sakit lain di Malaka yang juga kerap dijadikan tujuan “wisata kesehatan” turis, khususnya, asal Indonesia. Kedua rumah sakit itu adalah Rumah Sakit Pantai Malaka dan Rumah Sakit Specialist Malaka.

Semua rumah sakit ini berada di pusat kota yang berarti hanya “sepelemparan batu” jaraknya dari tempat-tempat peninggalan sejarah Malaka.




Miliki Lebih dari 68 Dapur Umum, World Central Kitchen Kembali Beroperasi di Gaza PascaSerangan Israel yang Membunuh 7 Pekerja

Sebelumnya

Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News