KOMENTAR

KONSEP pernikahan tradisional dipilih sebagai tema dalam penyelenggaraan Balai Kartini Expo 2018. Ini bukan tanpa alasan. Pernikahan tradisional dipilih karena memiliki potensi market yang lebih besar dari pada pernikahan internasional.

Demikian yang disampaikan Creative Director Balai Kartini, Novita Atmadja, di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (28/9).

"Setelah kita survei, pernikahan tradisional jauh lebih besar dari pada pernikahan internasional," ungkapnya kepada redaksi Farah sambil menambahkan bahwa untuk Jakarta saja setiap tahun ada sekitar 4.000 pesta pernikahan tradisional.

Novita memperkirakan, angka tersebut akan terus bertambah sebab saat ini banyak orang lebih memilih menikah dengan usia yang masih muda.

"Dahulu umumnya usia menikah antara 28 hingga 30 tahun. Tapi sekarang sekitar 22 tahun kalau mereka mau menikah ya dianggap siap. Sehingga industri wedding ini lebih subur, dari mulai fotografer wedding hingga perancang busana," tuturnya.

"Usia menikah yang semakin muda juga dipengaruhi oleh media sosial sehingga industri pernikahan ini menjadi subur," lanjutnya.

Novita menuturkan pesatnya industri acara pernikahan juga menjadi alasan digelarnya pameran yang dilaksanakan pada 28 hingga 30 September ini.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News