DALAM rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Malang yang ke-1265, New Wisata Wendit menghadirkan sebuah perhelatan istimewa berupa lomba kreasi tari tradisional.
Acara ini secara khusus diperuntukkan bagi anak-anak taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) sebagai wujud cinta dan kepedulian terhadap seni budaya yang mengalir dalam darah leluhur.
Lomba kreasi tari tradisional ini bukan sekadar kompetisi biasa. Ia adalah panggung bagi generasi muda untuk menganyam kembali benang-benang warisan budaya yang mulai tergerus zaman.
Direktur New Wisata Wendit, Anggun Dwi Cahyono, menyampaikan bahwa acara ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan hari jadi Kabupaten Malang yang ingin mengetuk hati anak-anak untuk lebih mengenal dan mencintai tradisi melalui seni tari.
“Kami ingin memberikan ruang bagi anak-anak mengekspresikan bakat mereka, sekaligus menanamkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam setiap gerak tari tradisional. Ini adalah warisan yang harus dijaga dan diwariskan,” ujar Anggun penuh harap di tengah warna-warni kostum yang memikat.
Ratusan anak dari berbagai TK dan SD di Kabupaten Malang memenuhi panggung New Wisata Wendit dengan gemuruh semangat pada Sabtu (20/9).
Masing-masing membawa ciptaan dan inovasi mereka, menari dalam harmoni yang memadukan keaslian dan sentuhan modern.
Beragam tarian tradisional seperti Tari Topeng Malangan, Tari Jaranan, hingga Tari Reog bergema dengan nuansa segar hasil kreasi anak-anak.
Dewan juri yang terdiri dari para pakar seni tari serta tokoh budaya Malang menilai setiap penampilan dengan ketelitian dan kedalaman pemahaman nilai budaya.
Penilaian bukan hanya soal teknik menari, tetapi juga bagaimana anak-anak mampu menghidupkan makna dan esensi budaya melalui tiap gerakan.
Melalui lomba ini, anak-anak belajar banyak hal. Tidak sekadar menari, mereka diajak memahami sejarah dan simbol yang terpancar dari setiap tarian daerah.
Lebih dari itu, mereka belajar arti kebersamaan, kedisiplinan, percaya diri, dan keindahan berkreasi.
Seperti yang disampaikan Putri Chitia, siswi kelas 5 SD yang antusias berbagi pengalamannya, “Saya sangat bangga bisa menari dan memperkenalkan tarian tradisional dari Malang. Semoga teman-teman semakin mencintai budaya kita.”
Langkah New Wisata Wendit mendapat sambutan positif dari Pemerintah Kabupaten Malang, khususnya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Lomba kreasi tari ini dianggap selaras dengan upaya pemerintah dalam menjaga dan mengembangkan seni budaya daerah.
“Kami sangat mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Harapan kami, acara ini akan menjadi tradisi tahunan yang kian memperkuat jati diri Kabupaten Malang,” ujar perwakilan Disdikbud dengan bangga.
Tak hanya lomba tari, perayaan hari jadi di New Wisata Wendit pun dimeriahkan dengan beragam kegiatan menarik: pameran produk UMKM lokal, pertunjukan seni tradisional, hingga ragam permainan rakyat yang membawa nostalgia.
Para pengunjung juga disuguhi aneka kuliner khas Malang yang menggoda selera, menemani mereka menikmati keindahan alam serta fasilitas wahana permainan yang tersedia.
New Wisata Wendit dengan segala pesonanya telah menjadi destinasi unggulan Kabupaten Malang, yang tidak hanya menawarkan keindahan alam dan hiburan, tetapi juga menjadi pusat pelestarian seni budaya.
Kegiatan seperti lomba kreasi tari tradisional semakin memperkuat perannya sebagai penjaga dan penggerak kehidupan budaya di tengah gempuran modernisasi.
Anggun Dwi Cahyono menutup dengan harapan tulus, “Kami ingin agar tarian tradisional dan keindahan budaya kita tidak hanya dikenang, tetapi juga terus hidup dan berkembang. Generasi muda harus bangga membawa warisan ini ke masa depan, menolak globalisasi membungkam suara leluhur.”
Perhelatan lomba diwarnai oleh puluhan pengunjung dari berbagai kalangan yang memadati lokasi, menyemarakkan suasana dengan tepuk tangan dan sorak sorai.
Suasana akrab dan hangat terasa kental di New Wisata Wendit, di mana seni, hiburan, dan kuliner berpadu dalam harmoni merayakan Hari Jadi Kabupaten Malang.
Ibu Ani, salah satu pengunjung yang datang bersama keluarganya, mengungkapkan kegembiraannya, “Acara ini sangat menyenangkan dan mendidik. Anak-anak saya sangat terhibur, dan kami semua menikmati kuliner tradisional yang lezat. Semoga acara ini terus ada dan tumbuh tiap tahun.”
KOMENTAR ANDA