Pertemuan Imam Besar Masjid Nabawi dan Menag RI di Jakarta. (Dok. Kemenag)
Pertemuan Imam Besar Masjid Nabawi dan Menag RI di Jakarta. (Dok. Kemenag)
KOMENTAR

KUNJUNGAN Imam Besar Masjid Nabawi ternyata bukan sekadar ‘silaturahmi’ melainkan juga kunjungan kenegaraan mengingat adanya pesan khusus dari Raja Salman dan Putra Mahkota Arab Saudi untuk Indonesia.

Hal ini disampaikan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Faisal Al-Amudi saat mendampingi Imam Besar Masjid Nabawi Syaikh Ahmad bin Ali Al-Hudzaifi bertemu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

"Kunjungan ini merupakan bentuk perhatian khusus dari Raja Salman dan Putra Mahkota atas hubungan strategis antara Indonesia dan Arab Saudi yang telah terjalin selama ini," ungkap Duta Besar Faisal Al-Amudi di Jakarta, Selasa (8/10) dikutip dari laman resmi Kemenag RI.

Menurut Duta Besar Faisal, Raja Salman mengapresiasi upaya Kementerian Agama (Kemenag) di bawah kepemimpinan Menag Yaqut yang telah menjalin banyak kerja sama di bidang dakwah dan keislaman dengan Pemerintah Arab Saudi.

Kedua pemimpin negara sangat berharap agar hubungan Arab Saudi-Indonesia terus meningkat ke tingkat yang lebih strategis.

Senada dengan Dubes Faisal, Imam Masjid Nabawi Syaikh Ahmad bin Ali Al Hudzaifin menuturkan, Indonesia dan Arab Saudi memiliki persamaan untuk mengusung keberagamaan yang moderat. Ini yang juga menjadi alasan kunjungannya ke bumi Nusantara.

“Ini adalah amanat yang besar bagi kami bagaimana menyampaikan ajaran agama yang benar, ajaran agama yang sesuai dengan yang disampaikan oleh Rasulullah sebagai sebuah risalah ketuhanan yang bersifat universal,” kata Imam Besar Masjid Nabawi.

“Oleh karena itu, di antara tujuan kunjungan ini adalah bagaimana kita saling tukar pengalaman, saling tukar bagaimana kita membahas kepentingan bersama, dan membangun jembatan, khususnya kepada Indonesia,” sambungnya.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyambut baik kunjungan Imam Masjid Nabawi Syaikh Ahmad bin Ali Al Hudzaifi. "Ini kehormatan bagi kami. Terima kasih kepada Syaikh Ahmad yang bersedia berkunjung ke negara kami. Sampaikan salam takdzim kami kepada Yang Mulia Raja Salman dan Putra Mahkota," kata Menag Yaqut.

"Terima kasih juga kepada Khadim Al-Haramain Al-Syarifain di Jakarta. Dan saya memastikan bahwa hubungan antara dua negara, kerajaan, dan masyarakat, berjalan dengan baik. Insyaallah kita akan berusaha untuk menjaga hubungan antara dua negara," imbuhnya.

Ia juga mengapresiasi Dubes Faisal yang selama ini telah menjadi mitra Kemenag dalam hubungan kerja sama dengan Arab Saudi.

“Hubungan terutama saya secara pribadi bersama Pak Duta Besar ini sudah seperti hubungan saudara jadi bukan lagi hubungan antara dua negara, tetapi hubungan antara dua saudara," ungkap Menag.

"Apa pun persoalan kami sampaikan kepada beliau, pasti beliau akan segera carikan solusinya dengan cepat, baik itu terkait dengan keagamaan maupun terkait dengan urusan haji,” pungkasnya.




Kementerian Agama Gelar ARMI 2024: Bekali Generasi Muda dengan Keterampilan Manajemen Masjid dan Pemanfaatan Air Limbah Wudu

Sebelumnya

Menteri Arifah Fauzi: PP Penghapusan Piutang Macet UMKM Harus Dorong Perempuan Pelaku UMKM Meningkatkan Daya Saing Usaha

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News