RS Al-Shifa Gaza/AFP
RS Al-Shifa Gaza/AFP
KOMENTAR

WHO pada Selasa (2/4) menyatakan bahwa rumah sakit Al-SHifa yang merupakan fasilitas medis terbesar di Gaza sudah hancur sehingga melumpuhkan sistem perawatan kesehatan di daerah tersebut. RS Al-Shifa hancur akibat serangan militer Israel selama dua pekan terakhir.

Juru Bicara WHO Margaret Harris di Jenewa mengatakan kepada para jurnalis bahwa RS Al-Shifa sudah tidak berfungsi sama sekali.

RS Al-Shifa adalah pusat perawatan dengan 750 tempat tidur, 25 ruang operasi, dan 30 ruang perawatan intensif. Sebagai rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa sebelumnya adalah fasilitas yang memiliki sistem kesehatan yang sangat baik.

PBB menyesalkan Israel tidak memberikan ‘ruang’ yang cukup untuk pergerakan WHO. Selama dua pekan serangan Israel, ada sedikitnya 21 pasien yang meninggal dunia.

“Menghancurkan Al Shifa berarti mencabut jantung dari sistem kesehatan,” demikian pernyataan WHO.

WHO berharap dapat menyalurkan bantuan berupa alat kesehatan, obat-obatan, dan perlengkapan lain yang dibutuhkan untuk menyelamatkan nyawa pasien yang tersisa. Harris mengatakan dia tidak memiliki informasi apakah Israel telah memberikan izin untuk WHO melakukan misi tersebut.

Pasukan Israel meninggalkan Rumah Sakit Al Shifa di Kota Gaza pada hari Senin (1/4) setelah operasi dua minggu oleh pasukan khusus, yang menahan ratusan tersangka militan Palestina dan meninggalkan bangunan-bangunan yang hancur.

Militer menggambarkan serangan terhadap Rumah Sakit Shifa di pusat kota Gaza sebagai salah satu operasi paling sukses dalam perang yang berlangsung hampir enam bulan.

Dikatakan bahwa mereka membunuh sejumlah anggota Hamas dan militan lainnya, termasuk para pejabat senior, dan menyita senjata serta informasi intelijen yang berharga. Sementara Hamas dan staf medis membantah ada pejuang yang berbasis di rumah sakit tersebut.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News