Modest fashion yang terinspirasi dari karya desainer-desainer Indonesia, tampil di Moscow Fashion Week 2024/IFC
Modest fashion yang terinspirasi dari karya desainer-desainer Indonesia, tampil di Moscow Fashion Week 2024/IFC
KOMENTAR

HARAPAN besar Indonesia untuk menjadi pusat modest fashion dunia, mulai terujud. Hal ini bisa dilihat dari pergelaran Moscow Fashion Week baru-baru ini. Seluruh tamu yang hadir menyoroti pengaruh Indonesia di kancah mode global, dan menariknya hampir 800 tamu datang ke pameran desainer Indonesia, Irmasari Joedawinata.

Event ini merupakan hasil kolaborasi antara Indonesian Fashion Chamber (IFC) dengan Moscow Fashion Week, yang diperkenalkan Kembali di BRICS+ Fashion Summit di akhir 2023 lalu.

“Jenama lokal Indonesia memiliki potensi besar di pasar Rusia, karena meningkatnya minat terhadap budaya, keahlian, dan estetika desain Indonesia yang unik,” kata Ali Charisma dari IFC.

Moscow Fashion Week menyediakan platform bagi jenama Indonesia untuk menampilkan bakat, kreativitas, dan inovasi di panggung internasional. Hal ini memungkinkan mereka mendapatkan eksposur ke khalayak yang beragam, termasuk pembeli, media, dan penggemar mode.

Dan memang, acara ini menarik selebriti internasional. Sebut saja, legenda sinema Italia Ornella Muti dan putrinya, penyanyi Naike Rivelli, aktris Turki Gizem Karaca, dan bintang film Tiongkok Lily Ji.

Koleksi Pesisir Indonesia

Koleksi Joedawinata membawa penggemar fesyen ke pesisir Indonesia dengan penggunaan bahan transparan dan palet yang terinspirasi dari lanskap alam, yang memberikan kesan bebas dan ringan, meskipun dengan pendekatan yang berlapis-lapis.

Gaun maxi dan rok panjang

Mengikuti tren modest dan dari wilayah muslim Rusia, Dagestan, jenama ZUHAT memamerkan koleksi gaun maxi dan rok panjang, dengan skema monokromatik yang mencerminkan etos modest fashion di wilayah itu.

Sementara, jenama MEASURE mengeksplirasi perpaduan detil historis dan desain modern dengan mengedepakan layering dan kain bertekstur.

Warisan pengembara Buryat

Desainer Rusia dari Abzaeva, Sergey Soyev dan Gapanovich juga mencari inspirasi dari tradisi nasional, dengan koleksi yang mengambil inspirasi pada warisan pengembara Buryat dan menggunakan pola bunga sebagai elemen desain utama.

Terinspirasi kisah Pavel Bazhov

Maison Kaleidoscope mengambil inspirasi dari kisah-kisah Rusia karya Pavel Bazhov, yang menyatukan seni ke dalam mode, menggemakan Ural Rusia yang indah. Sementara Maria Kulikova, pemilik jenama Lesel, menyalurkan tema bunga, menampilkan mantel berlapis dan gaun maxi dengan desain bunga monokrom.

Berbeda dengan jenama PASESHNIC, yang berinovasi dalam bentuk tradisional, menampilkan gaun maxi yang memadukan busana pesta dan busana sehari-hari khas Rusia. SCHUR milik Kalmykia menampilkan koleksi yang ditandai dengan feminitas dan keanggunan, dengan ansambel kasual monokrom, rok melambai, dan evening attire malam.




Universitas Mercu Buana Sumbang Dua Sumur Resapan di Masjid At Tabayyun

Sebelumnya

Didukung Jago Syariah, Halal Fair 2024 Siap Melejitkan Pasar Produk Halal Yogyakarta

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E