Forum Bisnis Kesehatan Indonesia-India di Kedubes India (27/2)/Farah
Forum Bisnis Kesehatan Indonesia-India di Kedubes India (27/2)/Farah
KOMENTAR

KEMENTERIAN Kesehatan RI dan Kedutaan Besar India untuk Indonesia menyelenggarakan Forum Bisnis Kesehatan Indonesia-India pada 27 Februari 2024 bertempat di Auditorium Kedutaan Besar India, GAMA Tower, Jakarta.

Forum Bisnis Kesehatan Indonesia-India ini digelar untuk menjajaki kerja sama layanan kesehatan lebih lanjut di bidang farmasi.

Acara tersebut dihadiri oleh pejabat Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, BKPM, BPOM serta sejumlah pejabat dari India.

Hadir dalam acara ini, GP Farmasi, BUMN dan perusahaan-perusahaan Indonesia bersama perusahaan-perusahaan terkemuka India seperti Serum Institute of India, Shubham Pharma, Dr. Reddy, Sun Pharma dan lainnya yang sudah memiliki kehadiran bisnis di Indonesia seperti PT Amarox Pharma Global (Hetero Group), PT Perusahaan Obat Himalaya, PT Aurogen Pharma india (Aurobindo Pharma Ltd India).

Forum ini juga bertujuan mendorong keterlibatan yang lebih erat antara berbagai pemangku kepentingan dari Indonesia dan India di sektor farmasi. Para pembicara tingkat tinggi yang diundang ke Forum berbagi pandangan mereka mengenai sistem Regulasi dan Registrasi Farmasi di Indonesia, peluang investasi di sektor layanan kesehatan, Ekosistem dan Transformasi Kesehatan menuju Ketahanan Kesehatan, dan hal terkait lainnya.

Sektor farmasi India telah mengalami kemajuan besar dalam 2 dekade terakhir, Indonesia juga baru-baru ini memulai reformasi layanan kesehatan dengan mengesahkan Omnibus Law Kesehatan. Terdapat banyak peluang untuk membina kemitraan layanan kesehatan yang lebih erat karena kedua negara memiliki pengalaman dan tantangan yang sama, sebagai negara berkembang dengan populasi besar.

Perusahaan farmasi India siap menjajaki Indonesia sebagai tujuan investasi untuk memperluas bisnisnya di ASEAN yang bersinergi dengan kebijakan hilirisasi Indonesia. Perusahaan farmasi India dapat membantu mencapai tujuan Indonesia untuk mengurangi ketergantungan pada API yang diimpor, sehingga membuka kemungkinan peningkatan layanan medis berkualitas dengan harga terjangkau.

Kerja sama yang lebih erat di bidang layanan kesehatan baru-baru ini semakin intens perencanaannya, setelah Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Kesehatan India Shri Mansukh Mandaviya beberapa kali bertemu dalam pertemuan Tingkat Menteri G20. Kedua menteri mempunyai visi yang sama untuk meningkatkan kerja sama kesehatan bilateral dan telah mengembangkan ikatan yang erat dalam interaksi ini.

Menteri Budi Gunadi bahkan mengunjungi 'Jan Aushadhi Kendra' di Gandhinagar, Gujarat saat mengunjungi India untuk menghadiri pertemuan Menteri Kesehatan G20 di bawah Presidensi G20 India pada Agustus 2023.

“Saya ingin memberikan obat-obatan terbaik untuk masyarakat saya di Indonesia. Saya telah melihat banyak model di berbagai negara, dan model Jan Aushadhi Kendra dari India adalah yang terbaik di dunia dalam hal menyediakan obat-obatan yang berkualitas, mudah diakses, dan terjangkau bagi masyarakat,” demikian disampaikan Menkes RI saat kunjungannya ke Gujarat.

Mengusung ide ini, CEO Biro Farmasi dan Alat Kesehatan India (PMBI) Ravi Dadhich juga akan berpartisipasi dalam mode virtual untuk berbagi pengalaman India tentang "Pradhan Mantri Bhartiya Janaushadhi Pariyojana" (PMBJP) atau Program Pengobatan Rakyat, yang tujuannya adalah untuk menyediakan layanan kesehatan dengan kualitas terbaik bagi setiap warga negara India.

Indonesia dan India adalah Mitra Strategis Komprehensif sejak tahun 2018 dengan kesehatan menjadi salah satu bidang fokusnya. Melalui Forum Bisnis ini, diharapkan dapat menciptakan kesadaran yang lebih besar di kalangan perusahaan farmasi India tentang peluang di Indonesia serta kebijakan terkait regulasi dan investasi.

Forum ini juga diharapkan dapat membantu memulai diskusi yang bermakna dan berkualitas baik di tingkat B2G maupun B2B melalui keterlibatan pemangku kepentingan yang lebih besar dan menghasilkan kolaborasi perusahaan yang nyata dalam waktu dekat, sehingga berkontribusi terhadap tujuan Indonesia Emas 2045.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News