Anggota baru Indonesian Fashion Chamber 2024/Dok IFC
Anggota baru Indonesian Fashion Chamber 2024/Dok IFC
KOMENTAR

INDONESIAN Fashion Chamber (IFC) baru saja melantik 16 member baru di acara January Board Meeting (JBM) 2024. Ada 16 desainer yang berhasil melewati proses kurasi yang dolakukan oleh penasihat IFC, antara lain Taruna K Kusmayadi, Sofie, Ferry Sunarto, Deden Siswanto, dan Wignyo Rahardi.

Ke-16 desainer yang terpilih itu adalah Jenny Yohana Kansil, Yurita Puji, Novi Susanti, Rya Baraba, Sanic Alexander dan Ratri Wijaya dari Jakarta Chapter, Nava Amalia dari Malang Chapter, Sutardi dari Yogyakarta Chapter, Alvira Eiwa dari Makassar Chapter.

Lalu ada Tione Afifaya dari Pontianak Chapter, Deka dari Semarang Chapter, Ronie Parero dari Surabaya Chapter, Rifdatul Khoiro dari Palembang Chapter, Istafada dan Inna Kisera dari Bandung Chapter, dan Azzahira dari Pekanbaru Chapter.

Dari ke-16 ‘penghuni’ baru IFC, Farah.id tertarik pada tiga desainer yang menampilkan koleksi perdananya di acara tersebut, yaitu Alvira Eiwa, My Queen by Deka, dan Kisera.

Passura Toraja by Alvira Eiwa

Brand lokal asal Makassar, Sulawesi Selatan ini selalu mengeluarkan koleksi yang identik dengan baju bodo modern. Dalam parade inaugurasi IFC kali ini, mereka mengusung konsep Passura Toraja.

Mengangkat koleksi baju pesta dengan wastra motif khas Toraja, Sulawesi Selatan, yaitu motif passura dengan menggunakan bahan tenun, silk, dan brokat. Merepresentasikan kehidupan global warga Toraja.

Passura sendiri adalahtTeknik seni ukir, menggunakan pahat dan pisau yang timbul, yang biasanya terdapat pada bagian eksterior rumah tongkonan dan beberapa ornamen Toraja, seperti dinding peti.

Untuk warna, Alvira mengambil warna yang identik dengan Toraja, yaitu hitam, merah, teracota, kuning, dan putih. Warna-warna tersebut melambangkan kepercayaan asli Toraja.

“Untuk jenis pakaian yang kami buat, tidak jauh dari karakteristik brand yaitu baju bodo, outer dengan setinner, maupun dress yang identik dengan model loose,” jelas Alvira.

My Queen by Deka

Terinspirasi dari gaya berbusana para putri bangsawan, di mana dalam setiap penampilan tidak jauh dari aturan yang berlaku. Tetap tampil glamor dan elegan dengan menampilkan warna dan corak cerah, yang bertujuan menjadi pusat perhatian.

Dibuat dengan tema classic elegant, memakai material linen, silk, katun, dan wool. Dengan siluet A dan I, koleksi terdiri dari top blouse, coat, dress, skirt, bag, evening glove, hats. Pilihan warnanya adalah merah, hijau, dan biru.

Kisera

Adalah sebuah brand hijab dari Bandung yang berdiri pada 2018. Pendirinya adalah Ardhina Dwiyanti, yang mengusung produk hijab 4in1 sebagai entry point di industri fesyen. Hijab 4in1 menjadi alternatif bagi hijabers yang ingin memadukan hijab  dengan warna pakaian yang berbeda. Pemakai bisa mengubah warna atau motif sesuai kebutuhan dengan hanya membalikkan kerudung.

Dalam JBM kali ini, Kisera memperkenalkan Raiya Series, sebuah perpaduan harmonis antara aksesoris fesyen dan seni. Raiya Series terinspirasi dari karya ikonik Vincent Van Gogh dan Monet, yang kebanyakan menampilkan pemandangan alam. Teknik yang digunakan adalah double-side printing.




Buah dan Sayur Sebagai Pengganti Skincare, Memang Bisa?

Sebelumnya

Boho Snob, Gaya Bohemia Perpaduan Wastra Nan Cantik Karya Paradise Batik Mudrika

Berikutnya

KOMENTAR ANDA