Ilustrasi anak dirawat di RS/Freepik
Ilustrasi anak dirawat di RS/Freepik
KOMENTAR

KEMENTERIAN Kesehatan RI bersama PT Bio Farma dan PT Takeda Innovative Medicines berkolaborasi untuk penerapan upaya berkelanjutan penanggulangan DBD (demam berdarah dengue) di Tanah Air. Upaya tersebut dilakukan demi mewujudkan target nol kematian akibat DBD mulai tahun 2030.

Upaya bersama tersebut setidaknya meliputi tiga hal yaitu SIARVI, 3M Plus, serta pemberian vaksin DBD.

SIARVI (Aplikasi Sistem Informasi Arbovirosis) yang diluncurkan Kemenkes pada Februari 2023 akan menjadi alat bantu pencatatan dan pelaporan kegiatan surveilans dengue dan arbovirus (penyakit yang disebabkan nyamuk) lain yang memperlihatkan data real time.

SIARVI mempunyai fitur mulai pencatatan dan pelaporan DBD, chikungunya, dan Japanese Encephalitis, analitis data, pemantauan situasi arbovirus, dan peringatan dini arbovirus.

Dengan SIARVI, diharapkan Indonesia memiliki catatan dan laporan yang cepat dan akurat, juga analisis berkualitas untuk pemantauan dan pemberian peringatan dini yang efektif.

Hal itu diharapkan menjadi kunci untuk menjalankan strategi yang menyeluruh dan sistematis untuk menekan angka DBD.

“Kami melihat penguatan sistem dan data menjadi kunci yang akan mengantarkan kita pada tujuan bersama ‘nol kematian akibat dengue’ tahun 2030. Tapi hal ini tidak lepas dari sinergi kuat berbagai pihak, baik pemerintah maupun sektor swasta,” kata Dirjen Pencegahan Penyakit (P2P) Kemenkes RI Maxi Rein Rondunuwu.

Selain SIARVI, ada pula program vaksinasi DBD yang diluncurkan di Balikpapan, Kalimantan Timur pada 12 November 2023. Itulah untuk pertama kalinya vaksinasi DBD dilakukan di Indonesia, dengan 19.000 dosisi diperuntukkan bagi masyarakat Kalimantan Timur.

Penelusuran Farah.id menunjukkan bahwa angka kematian akibat DBD yaitu 574 dari 83.302 kasus sepanjang tahun lalu.

Dengan SIARVI yang disinergikan dengan pelaksanaan 3M Plus di masyarakat juga pemberian vaksin DBD, penanggulangan demam berdarah dengue di Indonesia diharapkan berujung dengan nol kematian di tahun 2030.




Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Sebelumnya

Festival Balon Udara 2024 di Wonosobo, Suguhkan Langit Cappadocia Khas Indonesia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon