Para produsen tidak perlu khawatir berjualan pasca ditutupnya TikTok Shop. Mereka bisa beralih ke platform e-commerce lainnya/Ist
Para produsen tidak perlu khawatir berjualan pasca ditutupnya TikTok Shop. Mereka bisa beralih ke platform e-commerce lainnya/Ist
KOMENTAR

USAI Menteri Perdagangan mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 31 Tahun 2023 tentang Ketentuan Perizinan Usaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE), yang menetapkan TikTok Shop ditutup untuk layanan penjualan per 4 Oktober 2023, memang sempat menimbulkan kericuhan terkait hilangnya potensi pasar Fast Moving Consumer Good (FMCG).

Compas.co.id, perusahaan teknologi yang berdiri sejak 2012 dengan spesialisasi pada online data crawling and big data analysis dan berfokus pada FMCG brands melalui e-commerce business intelligence tools untuk membuat keputusan yang lebih cepat dan tajam dengan menyediakan data analisis secara real time, melakukan pendataan agar FMCG brands yang ada di TikTok Shop tidak kehilangan penghasilan.

Data dari Compas.co.id menunjukkan, nilai penjualan pada kategori FMCG di TikTok Shop mencapai angka Rp1,33 triliun di Indonesia. Dan ternyata, angka penjualan ini sangat berpotensi dicapai oleh platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli.

Kemudian, data tersebut juga menunjukkan jumlah transaksi sebanyak 17,75 juta dari lima kategori FMCG yaitu makanan dan minuman, ibu dan bayi, kesehatan, perlengkapan rumah tangga dan perawatan kecantikan,  di Indonesia.

Dari total transaksi tersebut, nilai penjualan yang terjadi di TikTok Shop sebagai berikut:

  • Perawatan Kecantikan dengan nilai transaksi sebesar Rp722 miliar.
  • Makanan dan minuman sebesar Rp272 miliar.
  • Ibu dan bayi sebesar Rp204 miliar.
  • Kesehatan sebesar Rp132 miliar.
  • Perlengkapan rumah sebesar Rp1 miliar.

Compas.co.id kemudian membandingkannya dengan nilai transaksi yang ada di sejumlah e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli, dengan periode yang sama dan dengan lima kategori FMCG. Dan hasilnya:

  • Shopee: nilai penjualan Rp3,1 triliun dengan jumlah transaksi 92,4 juta.
  • Tokopedia: nilai penjualan sebesar Rp622,3 miliar dengan jumlah transaksi 10,5 juta.
  • Blibli: nilai penjualan sebesar Rp84,8 miliar dengan jumlah transaksi 1,7 juta.

Untuk kategori perawatan kecantikan memiliki pasar yang sangat potensial di platform Shopee, berdasarkan nilai penjualan sebesar Rp1,9 triliun.

Berdasarkan data-data tersebut, Hanindia Narendrata Rahiesa selaku CEO & Co-Founder Compas.co.id yakin ada potensi yang cukup baik pada platform e-commerce sehingga pelaku bisnis tidak perlu khawatir kehilangan pasa yang potensial ini.

Dengan data dan solusi yang tepat, perpindahan dan pemanfaatan platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Blibli dapat menjadi solusi aktif dan kompetitif untuk kembali meraih peluang serta memaksimalkan nilai dan jumlah transaksi penjualan.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News