Palazzo kekaisaran Romawi kuno di atas Bukit Palatine di Roma, Italia/NET
Palazzo kekaisaran Romawi kuno di atas Bukit Palatine di Roma, Italia/NET
KOMENTAR

HAMPIR puluhan tahun ditutup karena untuk keperluan restorasi, sebuah "pallazo" istana Kekaisaran Romawi Kuno yang letaknya di atas Bukit Palatine, Roma, itu akhirnya dibuka pada Kamis (21/9) lalu.

Istana yang juga jadi rumah bagi para penguasa di era kekuasaan Romawi kuno, Domus Tiberiana, itu  kini berusa 2.0000 tahun. Seusai dilakukan restorasi struktural demi alasan keamanan, Domus Tiberiana kini bisa dikunjungi. 

"Palazzo yang telah dipugar ini adalah istana kekuasaan yang luar biasa," ungkap Direktur Taman Arkeologi Colosseum, Alfonsina Russo dikutip Farah.id dari AP News, Senin (25/9).  
 
Dia menyebutkan, publik sekarang dapat mengunjunginya langsung untuk melihat pemandangan forum Romawi yang terdapat di bawahnya di masanya itu. 

Dari penggalian yang dilakukan di sana, ada penemuan artefak berusia ratusan tahun dari kehidupan Romawi setelah keruntuhan kekaisaran. 

Dijuluki sebagai istana kekuasaan yang luar basa, dirinya menggambarkan istana luas tak terbatas memiliki kemegahannya sama seperti kemegahan langit. Ungkapan ini dikutip Alfonsina dari penyair Romawi abad pertama. 

Dengan dibukanya kembali palazzo tersebut, publik baik itu wisatawan lokal maupun mancanegara bisa mendapatkan informasi secara nyata gambaran yang lebih baik tentang jalur-jalur yang pernah dilalui para kaisar kuno dan istana mereka dalam perjalanan menuju domus atau tempat tinggal. 

Para arkeolog menemukan bahwa fondasi istana berasal dari era Nero, tak lama setelah kebakaran pada tahun 64 M yang menghancurkan sebagian besar kota.

Meski demikian, istana ini menggunakan istilah 'domus' yang berarti tempat tinggal, dan 'Tiberius', yang memerintah kekaisaran pasca kematian Augustus (14 M).

Pasca runtuhnya Kekaisaran Romawi, rumah singgasana ini ditinggalkan selama berabad-abad. Lalu pada tahun 1500-an keluarga bangsawan Farnese mengembangkan taman yang luas di sekitar runtuhan.

 




Resmi Ditutup oleh Menpora Dito Ariotedjo, Pekan Paralimpiade Nasional 2024 Pecahkan 114 Rekor Nasional dan 1 Rekor Asia Tenggara

Sebelumnya

Kemenparekraf Maksimalkan Potensi Ekonomi Kreatif untuk Dukung Kota Bitung Masuk UNESCO Creative Cities Network

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News