Venesia kota indah di Dunia lolos dari daftar situs warisan dunia UNESCO dalam bahaya/NET
Venesia kota indah di Dunia lolos dari daftar situs warisan dunia UNESCO dalam bahaya/NET
KOMENTAR

PARA PEMERHATI lingkungan dan para ahli mengkhawatirkan dampak pariwisata massal dan perubahan iklim di Venesia. Pemerintah setempat berpendapat atas rekomendasi para ahli adalah hal sesat.

Pasalnya, kota indah di Italia tersebut dinyatakan lolos dari daftar situs warisan dunia UNESCO yang terancam bahaya yang sebelumnya terjadi kunjungan massal dan dapat merusak bangunan bersejarah di sana.  

Sementara itu, negara-negara anggota mengabaikan temuan ahli bahwa ancaman bahaya bagi 'nilai universal luar biasa' Venesia semakin tinggi dalam pertemuan komite di Arab Saudi, belum lama ini.

Para anggota justru memuji upaya konservasi kota Venesia dan menjadikannya sebagai percontohan kota pertama yang mematok biaya masuk.

"Venesia juga pernah terhindar dari daftar ini dua tahun lalu, ketika pemerintah Roma melarang kapal pesiar besar melewati St. Mark's Square dan the Giudecca canal," kata Wali kota Venesia, Luigi Brugnaro dilihat Farah.id pada laman Stuff, Minggu (17/9).

Sekarang, Kota ini dijadikan proyek percontohan wisata kota berbayar. Di mana tiap wisatawan dikenakan beban biaya sebesar 5 euro atau sekitar Rp82 ribu per hari di Vanesia.

Biaya ini berlaku selama 30 hari saat waktu-waktu tingginya angka kunjungan wisata tahun depan.

"Ketika Anda melihat betapa indahnya Venesia, betapa luar biasa gaya hidup yang ditawarkan kota ini, ketika pariwisata massal tidak mematikannya, Anda akan menyadari bahwa Venesia sampai batas tertentu disia-siakan oleh pengunjung jangka pendek," sesal Direktur eksekutif dari LSM We Are Here Venice, Jane Da Mosto. 

Beberapa negara menilai upaya ini sebagai komitmen Venesia terhadap pelestarian dan untuk melindungi kota dari banjir sejak tahun 2019. Akan tetapi, proyek ini hancur karena tindak korupsi, pembengkakan biaya, penundaan proyek, hingga proyek tak kunjung selesai.




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News