Santri Piet Thomthomi Kenn Mulissyi peraih medali perunggu dalam Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR) ke 5 dan berhak atas uang pembinaan sebesar Rp 250 ribu/Farah.id
Santri Piet Thomthomi Kenn Mulissyi peraih medali perunggu dalam Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR) ke 5 dan berhak atas uang pembinaan sebesar Rp 250 ribu/Farah.id
KOMENTAR

SEBANYAK  766 siswa serta 121 guru dari berbagai wilayah di Indonesia ikut dalam Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR) ke 5, di Boash Convention Center (BCC), Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/9) lalu.

Santri Pondok Pesantren SPEAM (sekolah pesantren entrepreneur Al Ma’un) Muhammadiyah Kota Pasuruan berhasil merebut juara perunggu KNSR ke-5 pada kompetisi sains tingkat nasional tersebut.  

Sebelum sampai di babak final, para peserta telah berjuang pada babak penyisihan yang telah diselenggarakan pada 13 Agustus 2023 lalu secara hybrid (offline dan online) yang diikuti sebanyak 31.433 siswa serta 215 guru.

"Tujuan digelarnya KSNR dan OGS diharapkan dapat menjadi katalisator untuk mengasah kemampuan guru dan potensi siswa dalam bidang sains," kata Presiden Direktur Klinik Pendidikan MIPA (KPM), R Ridwan Hasan Saputra kepada Farah.id, Kamis (14/9). 

Babak final Kompetisi Sains Nalaria Realistik (KSNR) tersebut digelar secara offline dan berhasil direbut oleh santri Piet Thomthomi Kenn Mulissyi peraih medali perunggu dan uang pembinaan sebesar Rp 250 ribu.

"OGS dan KSNR ini diharapkan membuat anak-anak menjadi terpacu dan terpicu untuk belajar sains yang mengandung atau mengasah kemampuan nalar siswa, sehingga dengan belajar sains, nalar siswa atau cara berpikir siswa menjadi lebih baik," ujarnya. 

Sementara itu, Wakil Mudir Pondok Pesantren SPEAM Pasuruan, Dadang Prabowo mengapresiasi atas prestasi santrinya di kompetisi sains nasional, dan bangga serta bersyukur atas pencapaian santrinya. 

Ajang perlombaan ini pertama kali diikuti melalui seleksi Asesmen Sains Muhammadiyah. Siswa tersebut mampu mewarnai perlombaan tingkat nasional. 

"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur dan bangga dengan prestasi santri yang ditorehkan Ananda Piet Thomthomi Kenn Mulissyi di bidang sains tingkat nasional. Kami melakukan pembekalan rutin. Prestasi ini, karena semangat kolaborasi antara para ustadz dan ustadahz serta anak-anak," jelasnya.

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News