Forest City berubah jadi kota hantu karena kosong tidak berpenghuni/NET
Forest City berubah jadi kota hantu karena kosong tidak berpenghuni/NET
KOMENTAR

BANYAK tak menyangka bila di salah satu sudut kota Johor, Malaysia terdapat "kota Hantu". 

Kota yang terletak di seberang kota Singapura ini hanya diterangi oleh beberapa lampu kecil, padahal proyek ini memiliki lebih dari 20 menara tinggi.

Di bawah menara-menara tersebut, terdapat sederet toko yang tutup. Beberapa pintu toko bahkan ditempeli oleh dokumen pengadilan yang menuntut pembayaran tertunggak. Di dalam toko, banyak sampah berserakan di lantai.

Disebut demikian, proyek properti yang dijalankan Forest City ini mangkrak karena kemarahan publik atas pengaruh China yang dipandang semakin meningkat di Malaysia. 

Proyek ini diketahui sudah menelan biaya pembangunan US$100 miliar atau sekitar Rp1.500 triliun (asumsi kurs Rp15.245/US$). 

Meski sudah menghabiskan biaya fantastis, properti itu tak laku, tak ada yang mau tinggal di sana. 

Dilansir France24, perusahaan real estat swasta terbesar di Beijing yang membangun Forest City sedang terbebani utang sebesar US$196 miliar atau sekitar Rp2.900 triliun.

"Saya berharap Country Garden dapat mengatasi masalah keuangan mereka," kata salah satu pembeli apartemen Forest City, Zhao Bojian.

Forest City merupakan proyek ambisius Country Garden yang membawa perusahaan berada di puncak kejayaan. Namun, kota yang menargetkan pembeli kelas menengah dari etnis Tionghoa ini justru berisiko membuat Country Garden jatuh.

Diluncurkan di bawah Belt and Road Initiative China, dengan perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh seorang sultan Malaysia, Forest City hanya diisi sekitar 9 ribu penduduk. Angka tersebut jauh di bawah target 700.000 penduduk.

Sebelumnya, Pemerintah Malaysia telah menentang izin tinggal bagi investor ekspatriat dan mengkritik proyek ini karena hanya dibangun untuk orang asing. Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, pun telah berusaha untuk menyelamatkan Forest City dari ancaman proyek mangkrak.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News