Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengapresiasi deklarasi pesantren ramah anak di Ponorogo, Jawa Timur/Net
Menteri PPPA Bintang Puspayoga mengapresiasi deklarasi pesantren ramah anak di Ponorogo, Jawa Timur/Net
KOMENTAR

SAHABAT Farah, sebentar lagi masuh tahun ajaran baru bagi anak-anak maupun adik-adik yang akan melanjutkan jenjang sekolah yang lebih tinggi. Banyak dari orang tua yang memilih pesantren untuk melanjutkan sekolah anak.

Belakangan ini, pesantren banyak mendapat sorotan, karena dianggap tidak ramah anak. Sebagian besar orang tua pada akhirnya ragu untuk menyekolahkan anak dan menitipkannya di pesantren.

Padahal, masih banyak pesantren ramah anak yang bisa dijadikan tempat untuk mengenyam pendidikan umum dan pendidikan agama secara bersamaan.

Ada beberapa hal yang sebaiknya menjadi pertimbangan bagi orang tua sebelum memilih pesantren untuk anak. Pertama, diskusikan pada anak, apakah sudah siap masuk pesantren. Hal ini penting, karena keinginan anak sendiri untuk belajar di pesantren membuktikan kesiapannya dalam menempuh dan menerima pelajaran dengan sistem pengasuhan seperti di pesantren.

Sesuaikan pula kultur pesantren dengan keluarga. Cari pesantren yang sesuai dengan keluarga, misalnya keluarga Bunda adalah Muhammadiyah, maka carilah pesantren yang kulturnya adalah Muhammadiyah. Begitu pula sebaliknya.

Model pendidikan pesantren juga perlu menjadi pertimbangan. Secara umum, ada dua model pendidikan pesantren yaitu salaf tradisional yang berfokus pada mengkaji kitab-kitab kuning dengan sistem pengajian tradisional (seperti sorogan, wetonan, dan Bendungan), serta pesantren modern (terpadu, ashriyah), yang memadukan ilmu agama juga umum.

Pertimbangan terakhir adalah biaya pendidikan, tentunya perlu menjadi pertimbangan khusus, karena alangkah baiknya jika disesuaikan dengan kemampuan keuangan keluarga.

Agar anak betah dan orang tua tidak khawatir dengan keselamatan serta masa depan anak, berikut ini tips memilih pesantren mengutip laman Instagram KemenPPPA:

  • Perhatikan sarana dan prasarana pesantren yang orang tua inginkan. Kira-kira, apakah dengan sarana dan prasarana tersebut anak akan merasa nyaman dan terbantukan atau tidak.
  • Perhatikan kegiatan formal dan informal pesantren. Biasanya, ada pesantren yang kegiatan informalnya berfokus pada minat dan bakat para santri.
  • Pilih kurikulum pendidikan yang sesuai dengan kemampuan anak.
  • Pilih lokasi pesantren yang mudah dijangkau.
  • Utamakan kenyamanan dan keamanan pesantren. Orang tua bisa mencari tahu lewat Google atau bertanya dengan tetangga sekitar pesantren, atau lewat alumni pesantren.
  • Pastikan pesantren tersebut tidak memiliki riwayat kekerasan dan pelecehan seksual pada anak.
  • Pastikan pula pesantren mampu mengatasi atau merespon dengan baik anak yang mengalami penelantaran maupun kekerasan.

Penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan hal-hal tersebut secara teliti, karena kenyamanan dan keselamatan anak adalah hal yang paling utama.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News