Tompi menghadiri pembukaan kembali Galeri Indonesia Kaya di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (12/5)/Ist
Tompi menghadiri pembukaan kembali Galeri Indonesia Kaya di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (12/5)/Ist
KOMENTAR

SETELAH lebih dari 2 tahun tutup karena pandemi, Galeri Indonesia Kaya telah mempercantik diri dan kembali hadir menyapa para penikmat seni dalam #GIKwajahbaru. 

Berlokasi di West Mall Grand Indonesia lantai 8, Galeri Indonesia Kaya (GIK) merupakan ruang publik yang pertama dan satu-satunya di Indonesia dalam memadukan konsep edukasi dan digital multimedia untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia dengan cara yang menyenangkan, terbuka untuk umum, dan tidak dipungut biaya.

Galeri Indonesia Kaya merupakan bentuk komitmen Bakti Budaya Djarum Foundation untuk terus memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia, khususnya kepada generasi muda, agar tidak kehilangan identitasnya sebagai bangsa Indonesia. 

Sejak diresmikan pada 2013, GIK telah menjadi rumah bagi para pekerja seni kreatif Indonesia untuk menampilkan berbagai karyanya. GIK telah dikunjungi lebih dari 600.000 pengunjung dan menyelenggarakan lebih dari 2.000 pertunjukan yang dipadu dengan konsep kekinian. 

Selama itu pula, lebih dari 500 pekerja seni terlibat dalam beragam kegiatan seperti tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, kunjungan budaya, dan sebagainya.

“Pandemi yang melanda dunia, membuat banyak acara seni pertunjukan panggung ditiadakan. Namun, keadaan ini mendorong kami untuk berkreasi dalam menampilkan berbagai kegiatan bertema #DiRumahAja ke dalam medium ruang virtual (online), dan mendorong para pekerja seni untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru agar ekosistem industri seni pertunjukan tetap bertahan,” papar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya, saat menggelar konferensi pers di GIK, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (12/5).

Hadir sebagai panggung budaya, GIK menyediakan ruang pertunjukan seni berupa auditorium. Di situ, para pekerja seni dapat melakukan berbagai kegiatan seperti workshop, tarian, teater, monolog, pertunjukan musik, apresiasi sastra, pemutaran film, dan lain sebagainya. 

“Kesempatan ini juga menjadi momen bagi kami untuk melakukan renovasi, mempercantik Galeri Indonesia Kaya agar bisa tampil dengan wajah baru yang memberi kesegaran dalam dunia kreatif seni pertunjukan Indonesia. Pembukaan kembali GIK ini juga tidak lepas dari dukungan para pekerja seni, rekan-rekan media, dan para pecinta seni Indonesia yang sabar menantikan #GIKwajahbaru,” demikian Renitasari.




Pengabdian Masyarakat Prodi Psikologi Universitas Binawan: Gelar Skrining dan Edukasi Kesehatan Mental Remaja di MA As-Syafi’iyah 01 Jakarta

Sebelumnya

“Reparasi” Pakaian Mengurangi Limbah Fesyen di Fashion Revolution Week Sejauh Mata Memandang

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel C&E