Ilustrasi mengatur keuangan selama Ramadan/Net
Ilustrasi mengatur keuangan selama Ramadan/Net
KOMENTAR

SALAH satu tantangan di tengah antusiasme Ramadan adalah hilangnya pertahanan diri berbelanja kebutuhan. Nominal pengeluaran bisa saja membengkak, karena dipengaruhi banyak hal, salah satunya adalah godaan sale atau diskon dari berbagai platform jualan online maupun offline.

Akhirnya sudah bisa diduga, keuangan menjadi ‘boncos’ atau bocor ke mana-mana. Tentunya, ini harus dihindari dengan cara mengatur keuangan lebih baik lagi dari bulan-bulan sebelumnya.

Certified Financial Planner Annisa Steviani, membagikan tips agar keuangan kamu tidak boncos. Berikut ini serba-serbi alokasi keuangan yang bisa menjadi pedoman selama Ramadan.

Hindari kesalahan ini! 

Kesalahan utama keuangan di bulan Ramadan adalah tidak punya budget khusus Ramadan. Setiap individu harus memahami kebiasaan pengeluaran. Dengan pemahaman tersebut, setidaknya bisa memperkirakan berapa budget yang perlu dipersiapkan untuk Ramadan, jadi bisa mulai menabung dari jauh hari.

Yang terpenting adalah menahan diri. Pengeluaran berlebih tetapi jumlah penghasilan tetap sama, menjadi masalah yang sering terjadi. Dengan mengelola keuangan secara tepat, hal ini dapat menghindari pengeluaran berlebih yang mengakibatkan terganggunya cash flow. Dan, jangan menganggap Lebaran sebagai garis finish. Perjalanan kebutuhan kamu masih panjang!  

Kira-kira apa saja biaya tak terduga

Perkirakan dan tulis apa saja biaya tak terduga yang akan dikeluarkan. Hal ini meliputi budget makan spesial, buka puasa bersama, kenaikan harga bahan pokok, beramal, serta hampers. Sebagian besar dari faktor ini memang bukan kebutuhan utama, tetapi dengan situasi Ramadan yang berbeda pada tahun ini, tentunya momen kebersamaan merupakan hal yang dinanti setiap individu. Tidak hanya itu, tren hampers yang masih berlangsung tentunya juga menjadi pertimbangan.

Strategi ideal mengatur keuangan selama Ramadan

Kalau sudah tahu biaya tidak terduga apa saja yang akan dikeluarkan, sebenarnya kamu bisa mengatur strategi keuangan bulan Ramadan. Agar pengeluaran menyambut hari raya lebih ringan, sebaiknya sisihkan Sebagian pendapatan setiap bulan untuk ditabung atau diinvestasikan. Lalu, kamu juga bisa mencari penghasilan tambahan untuk menambah anggaran berbelanja di bulan Ramadan.

Pisahkan daftar kebutuhan seperti mudik, berbagi dengan orang tua, THR, baju baru, dan budget masakan lebaran, dengan kebutuhan pasca Lebaran seperti asisten rumah tangga infal, menyambut tahun ajaran baru, hingga keperluan berkurban di Idul Adha.

Alokasi THR sebaik mungkin

Ketika menerima THR, kerap kali merasa tergoda untuk langsung menggunakannya berbelanja hal-hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan. Atur sebagai berikut: pertama tuntaskan kewajiban seperti zakat, hutang konsumtif, dan pajak rumah atau kendaraan. 

Kedua, atur untuk berbagi dengan keluarga, THR karyawan, dan berkurban. Jika kewajiban sudah terpenuhi dan masih ada budget, kamu bisa menghabiskan sisanya untuk memenuhi berbagai keinginan.

Gimana? Yuk di coba agar keuangan Sahabat Farah tidak Boncos saat Ramadan dan Lebaran.




Film Horor dan Dampak Psikologisnya terhadap Anak

Sebelumnya

Tidak Mendapat Hak Waris, Ini yang Nanti Diterima Anak Adopsi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Family