Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan
Ilustrasi kartu BPJS Kesehatan
KOMENTAR

BPJS Kesehatan mencatat ada empat jenis penyakit yang menguras anggaran paling besar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yaitu jantung, kanker, stroke dan penyakit ginjal. Jenis penyakit tersebut termasuk dalam penyakit katastropik atau penyakit yang memerlukan perawatan medis lama dan biayanya juga tinggi.

Begitu disampaikan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti.

Tercatat, posisi pertama adalah anggaran klaim untuk penyakit jantung yang mencapai Rp 12,1 triliun dengan total 15.495.666 kasus. Pemanfaatan pelayanan penyakit jantung dalam program JKN ini paling banyak digunakan kelompok penerima bantuan iuran (PBI).

Selanjutnya adalah penyakit kanker dengan biaya pelayanannya mencapai Rp 4,5 triliun dengan total 3.147.895 kasus. Dilanjutkan penyakit stroke yang biayanya menyedot Rp 3,2 triliun dengan 2.536.620 kasus. Penyakit gagal ginjal tercatat ada 1.322.798 kasus dengan biaya JKN sebesar Rp 2,1 triliun.

Tak hanya keempat penyakit tersebut, ada pula penyakit lainnya yaitu cirrhosis hepatitis yang menyedot biaya Rp 330,1 miliar dengan 193.989 kasus. Lalu penyakit haemophilia tercatat ada 116.767 kasus dengan biaya Rp 650,2 miliar, thalassemia 305.269 kasus dengan biaya Rp 614 miliar, dan leukemia 146.162 kasus dengan biaya Rp 428,6 miliar.

Lantas bagaimana agar kamu terhindar dari penyakit jantung, kanker dan penyakit kronis lainya?

Mengutip halodoc, penyakit jantung terjadi ketika pembuluh darah mengalami penyempitan atau penyumbatan. Kadar lemak jahat (LDL) yang lebih tinggi ketimbang lemak baik (HDL), umumnya menjadi pemicu utama tersumbatnya pembuluh darah.

Sedangkan kanker adalah kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal tak terkendali dan menyebar ke area sekitarnya. pertumbuhan sel abnormal ini dapat terjadi di bagian tubuh manapun. Biasanya, sel manusia tumbuh dan berkembang biak melalui proses yang disebut pembelahan sel.

Menerapkan gaya hidup sehat dengan mengontrol kadar lemak tubuh menjadi langkah utama pencegahan penyakit jantung.  dan  sebaiknya juga kamu juga harus mengetahui beberapa hal yang menjadi kemungkinan adanya penyakit kronis lainya. Hal ini dapat menjadi petunjuk bagi kamu dan dokter, sehingga dapat menemukan dan mengobati masalah tersebut sesegera mungkin.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News