Ilustrasi anak berbagi mainan/Net
Ilustrasi anak berbagi mainan/Net
KOMENTAR

SERINGKALI kita melihat pertengkaran anak yang disebabkan karena berebut mainan. Entah dengan kakak atau dengan teman sepermainannya, anak batita (bawah tiga tahun) kerap kali egois atas barang miliknya.

Menurut ahli, anak usia 2 hingga 3 tahun masih memiliki rasa kepemilikan yang tinggi. Mereka belum memahami mengenai konsep berbagi, karena bagi mereka jika mainannya berpindah ke tangan orang lain itu artinya mainan tersebut diambil atau direbut.

“Kalau si balita mau berbagi, tentu hal yang baik. Tapi kalaupun tidak mau, bukan berarti dia anak yang jahat atau tidak normal. Tunggulah saatnya dia mengerti konsep itu, sambal terus kita (orangtua) ciptakan momen dan ajarkan berbagi. Yang penting, jangan dipaksa,” kata Psikolog Anak dan Keluarga Jane Adams, PhD.

Jika Bunda memaksanya, anak akan menganggap berbagi itu bukanlah hal yang menyenangkan. Karenanya, sangat disarankan agar orangtua memberikan contoh yang baik mengenai konsep berbagi.

Caranya:

  • Berikan teladan langsung sikap berbagi, karena anak adalah peniru ulung. Apa yang Bunda perlihatkan padanya, maka tanpa mengerti mereka akan meniru.
  • Berikan pemahaman, bahwa jika kamu berbagi itu artinya kamu bisa meminjam mainan milik temanmu.
  • Ajarkan konsep meminjam kepada anak yang lebih kecil.
  • Sebagai langkah awal, siapkan dua mainan untuk mengajarkan mereka berbagi. Mintalah ia meminjamkan salah satu mainannya kepada temannya dan biarkan mereka bermain secara paralel.

Ada baiknya, Bunda mengajak anak ikut beraktivitas bersama teman-teman saat bermain. Bawa beberapa mainan dan ajak anak-anak lain di lingkungan terdekat. Bermain bersama akan mendorong anak berinteraksi dengan teman-teman lain, sehingga mudah berkomunikasi. Dengan begitu, sikap berbagi akan muncul seiring interaksi dalam permainan sederhana.

Luangkan waktu untuk ikut bermain bersama anak, karena biasanya sikap anak menjadi lebih baik saat ada yang mendampingi. Ketika terjadi perselisihan, cukuplah Bunda menjadi mediator. Jangan membela atau menyinggung perasaan salah satu anak, karena itu justru menimbulkan sifat egois.

Sikap berbagi akan tumbuh sebagai bekal ketika anak menjadi dewasa. Mereka akan belajar tentang ketulusan, sehingga membuatnya nyaman dan bahagia. Anak juga akan mengerti bahwa ia adalah mahluk sosial yang juga membutuhkan dan dibutuhkan oleh orang lain.




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Parenting