KOMISI Tinggi Malaysia di Selandia Baru menyatakan dukungan penuhnya terhadap misi Grup USANITA dalam memberdayakan wirausaha perempuan Malaysia untuk menembus pasar internasional, khususnya di kawasan Australasia.
Komisioner Tinggi Malaysia untuk Selandia Baru, Yang Mulia Mazita Marzuki, menggambarkan USANITA sebagai platform dinamis yang berperan dalam mendorong partisipasi perempuan dalam ekonomi lintas batas.
“Komisi Tinggi Malaysia di Selandia Baru mendukung pelaksanaan program-program strategis USANITA di Selandia Baru yang mencerminkan kekuatan Malaysia di bidang kewirausahaan, budaya, dan diplomasi ekonomi,” ujarnya.
Mazita menyampaikan hal ini setelah Upacara Pra-Peluncuran “Bridge to Brilliance (BtB) 4.0: Australasia” oleh USANITA di Hotel Park Hyatt Auckland, hari ini.
Di antara program BtB 4.0 yang akan dilaksanakan USANITA adalah peragaan busana warisan budaya tradisional Malaysia, bertepatan dengan Hari Malaysia di Wellington, Selandia Baru, September ini.
Selain itu, kampanye “Taste of Malaysia” juga akan diselenggarakan untuk mempromosikan produk halal dari para pengusaha Malaysia, sementara pemutaran film dan film pendek karya mahasiswa Malaysia akan dilakukan sebagai perwujudan diplomasi budaya Malaysia yang progresif dan inklusif.
Mazita juga menekankan bahwa kolaborasi strategis ini bertepatan dengan peran Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025 dan bertepatan dengan Perayaan Hari Malaysia ke-62.
Kolaborasinya dengan USANITA juga diyakini dapat semakin memperkuat citra Malaysia di kancah regional dan internasional.
“Hubungan bilateral Malaysia-Selandia Baru semakin kuat berkat kunjungan resmi Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon ke Malaysia pada September 2024, yang membuka ruang kerja sama di bidang perdagangan, inovasi, keberlanjutan, dan hubungan antarmasyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama USANITA, Datuk Adzliana Datuk Seri Prof. Dr. Hasan, menjelaskan dukungan dari Komisi Tinggi Selandia Baru sebagai pengakuan resmi atas potensi perempuan Malaysia di bidang diplomasi ekonomi.
“Ini bukan sekadar dorongan moral, tetapi sebuah tanda kepercayaan terhadap peran perempuan sebagai penggerak diplomasi budaya dan ekonomi. BtB 4.0: Australasia akan menjadi pelopor era baru keterlibatan perempuan Malaysia di pasar global, terutama di Selandia Baru dan Australia,” ujarnya.
Inisiatif BtB 4.0, katanya lagi, telah dimulai di Selandia Baru dengan produksi dua film televisi oleh USANITA berjudul “Poskad Cinta Dari Auckland” dan “Saling Tak Terlihat”.
Syuting untuk dua film televisi yang berlangsung di sekitar Auckland akan selesai pada pertengahan bulan ini.
“Sementara itu, syuting film berjudul “Nafs” yang diproduksi oleh USANITA, karya sutradara, aktris, dan penulis naskah Erma Fatima, akan dilakukan di Selandia Baru September mendatang,” sambungnya.
Program BtB merupakan inisiatif berdampak tinggi dari USANITA untuk memberdayakan wirausahawan Malaysia, terutama perempuan dan kelompok B40.
Adzliana mencatat bahwa fase pertama dan kedua BtB menjajaki peluang di Indonesia akan diluncurkan pada tahun 2022 dan 2023.
Fase ketiga BtB yang berlangsung di Inggris awal tahun ini mencatat sejarah ketika USANITA menandatangani Nota Kesepahaman dengan Said Business School, Universitas Oxford, untuk menyediakan pendidikan eksekutif kelas dunia.
“Program BtN 4.0: Australasia juga merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat agenda inklusif regional bersamaan dengan Keketuaan ASEAN-Malaysia 2025,” demikian Datuk Adzliana.
KOMENTAR ANDA