Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net
KOMENTAR

COBA Bunda perhatikan cara bernapas anak ketika tertidur, apakah normal melalui hidung atau lewat mulut. Perhatikan pula, apakah anak tidur mendengkur atau tidak?

Anak yang bernapas secara tidak normal atau melalui mulut dan mendengkur ketika tidur, padahal tidak sedang flu atau batuk, bisa jadi ada masalah kesehatan padanya. Salah satunya adalah risiko pembengkakan adenoid.

Adenoid adalah jaringan yang berada di bagian paling belakang saluran hidung. Seperti halnya mandel, adenoid membantu menjaga tubuh tetap sehat dengan menjebak bakteri dan virus berbahaya yang terhirup atau tertelan.

Karena adenoid berfungsi menjebak kuman, jaringan adenoid terkadang membengkak saat mencoba melawan infeksi. Alergi juga dapat membuat pembengkakan menjadi lebih parah. Kondisi ini disebut dengan adenoidtis.

Biasanya, anak yang mengalami adenoidtis akan memunculkan gejala sebagai berikut:

  • Cenderung bernapas lewat mulut, akibatnya bibir menjadi kering.
  • Berbicara dengan suara sengau.
  • Bau mulut.
  • Mendengkur saat tidur.
  • Berhenti bernapas selama beberapa detik saat tidur (obstructive sleep apnea).
  • Infeksi hidung atau sinus.
  • Infeksi telinga.

Dalam beberapa kasus, dokter akan menyarankan agar anak melakukan adenoidektomi atau pengangkatan adenoid yang membengkak, lewat jalur operasi.

Setelah operasi, anak mungkin akan merasa tidak nyaman selama masa pemulihan. Sakit tenggorokan, pilek, napas yang berbunyi, dan bau mulut, akan dialami.

Tapi, kondisi tersebut umumnya akan pulih kurang lebih satu minggu setelah operasi.

Xabiru, Anak Rachel Venya Jalani Operasi Adenoid

Pengangkatan adenoid atau adenoidektomi juga dijalani oleh Xabiru, anak dari Rachel Venya. Menurut sang mama, Rachel, pembengkakan adenoid pada putra sulungnya diawali dengan alergi debu dan selalu pilek usai berenang.

“Jadi, dari lahir abang (Xabiru) sudah banyak alerginya dan jadi sering pilek dan batuk. Pas umur setahun, aku udah punya feeling kalau abang selalu buka mulut (napasnya tidak normal),” kenang wanita 27 tahun itu.

“Pas aku cek, ternyata jalur napas lewat hidung benar-benar tipis banget dan amandelnya juga bengkak. Makanya aku putuskan untuk operasi,” ujar dia.

Xabiru harus menjalani masa pemulihan selama 2 minggu. Dan selama itu pula, ia tidak bisa bernapas melalui hidung.




Mendinginkan Tubuh Pasien Jadi Salah Satu Langkah Awal Mengatasi Korban Heatstroke

Sebelumnya

Kenali Arthritis alias Radang Sendi, Cegah dengan 4 Langkah Ini

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health