Asyiknya menyusuri Pulau Karang/ THE WORLD TRAVEL GUY
Asyiknya menyusuri Pulau Karang/ THE WORLD TRAVEL GUY
KOMENTAR

ADA sebuah "permata tersembunyi" di Sumatra Utara yaitu sebuah tempat dengan pasir putih dan deretan pohon kelapa yang 'membingkai' air berwarna turquoise, Pulau Karang yang tak berpenghuni.

Meskipun pulau kecil ini tak berpenghuni, tapi jauh dari kesan menyeramkan. Dengan diameter tak lebih dari 1,5 kilometer, menyusuri Pulau Karang menjadi aktivitas yang mengasyikkan.

Kita tak hanya menikmati panorama alam tapi juga bebas berfoto dengan latar belakang Samudera Hindia yang menakjubkan.

Selepas menyusuri pulau, kita bisa meminum air kelapa dari buah kelapa yang dipetik langsung dari pohonnya. Segar!

Pasir putih tersaji di sepanjang pantai. Airnya jernih dan hangat—merupakan ciri khas pantai di Tapanuli Tengah. Bibir pantainya landai alias tidak terlalu dalam, cocok untuk berendam dan bermain air semua anggota keluarga.

Bagi wisatawan yang ingin menikmati syahdunya alam dan melepas penat, datanglah pada hari-hari biasa. Dijamin, kita akan merasa tenang dan bisa membantu kita berpikir lebih jernih.

Namun jika memang ingin bersuka cita bersama keluarga atau para sahabat, di akhir pekan Pulau Karang dipenuhi banyak wisatawan terutama dari berbagai daerah di Sumatra Utara.

Pulau ini berada di kelurahan Sitiris-tiris, kecamatan Andam Dewi, kabupaten Tapanuli Tengah. Daerah tersebut terletak di selatan Sibolga dan berjarak 80,5 kilometer atau sekitar 2,5 jam perjalanan via Barus.

Kota terdekat dari Pulau Karang adalah Barus. Biaya yang dibutuhkan untuk sampai ke Pulau Karang adalah menyewa boat seharga 400 – 500 ribu rupiah untuk maksimal 15 penumpang.

Bisa juga ditempuh melalui Medan meskipun harus menempuh 20 jam lebih perjalanan. Tapi jarak tempuh itu terbayarkan setelah kita tiba dan mendapati keindahan Pulau Karang yang berpasir putih.




Hari Pendidikan Nasional 2024: Semangat Ki Hajar Dewantara untuk Bergerak Bersama Mencerdaskan Bangsa

Sebelumnya

Bali Tawarkan Pariwisata Baru Kolaborasi Seni, Budaya, dan Inovasi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Horizon