Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BARU-baru ini, media sosial dihebohkan dengan video beberapa orang ibu melakukan inhalasi hidrogen secara massal. Para ibu tersebut meyakini, apa yang dilakukannya adalah bagian dari pengobatan medis.

Menanggapi ini, dokter spesialis paru-paru dari RSUP Persahabatan Budhi Antariksa mengatakan, sampai sejauh ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa terapi inhalasi hydrogen mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Budhi justru mengingatkan, efek samping dari terapi itu justru bisa membahayakan paru-paru.

“Efek samping yang paling berbahaya adalah luka pada paru. Perlukaan paru, merujuk pada berbagai masalah kesehatan seperti pneumonia, hemothorax, pneumothorax, efusi, pleura, dan masalah lainnya,” kata Budhi.

Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam NCBI dengan judul Recent Progress Toward Hydrogen Medicine: Potential of Molecular Hydrogen for Preventive and Therapeutic Application menyebut, gas hidrogen kemungkinan cocok untuk melawan stress oksidatif akut, yang menjadi salah satu faktor pemicu berbagai penyakit kronis.

Gas hidrogen dapat dihirup dengan mengalirkan gas melalui sirkuit ventilator, sungkup muka, atau kanula hidung.

Secara khusus, menghirup gas hidrogen juga tidak memengaruhi tekanan darah dan bisa menjadi metode terapi langsung. Gas hidrogen juga tidak menimbulkan risiko ledakan, selama konsentrasinya tetap terjaga, yaitu kurang dari 4 persen.

Walau begitu, penggunaannya harus sesuai dengan anjuran medis.

“Inhalasi hidrogen hanya sebagai agen terapi tambahan dan tidak menggeser terapi atau pengobatan utama pasien paru-paru atau peradangan, misalnya. Karena ini, kan cuma antioksidan saja,” kata dr Elang Samoedro, SpP FISR, dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).

Lalu, apakah boleh dipakai berbarengan seperti tampak dalam video yang sedang viral itu?

Ya, begitu jawab dr Andri Pratama, SpPD. Satu selang inhalasi bisa dipakai bersamaan asalkan dibersihkan terlebih dulu, sebelum dipakai oleh orang lain. Sedangkan tumblernya, tidak perlu disterilisasi.

“Seperti tabung oksigen, kan nggak setiap ganti orang dicuci. Yang penting, selangnya saja,” ujar dr Andri.

Alat inhalasi hidrogen berisi water fountain, atau alat yang disebut bisa mengoksidasi komponen air dan hidrogen. Ingat, inhalasi hidrogen bukanlah pengobatan utama pada pasien paru-paru atau pasien dengan gangguan pernapasan lainnya.




Lebih Dekat dengan Ariel Noah Bersama Indomilk Steril "Click to get Riil!"

Sebelumnya

Terbangun Tengah Malam Karena Kaki Kram, Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Health