Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengungkapkan Presiden Joko Widodo telah menyetujui dua nama produk vaksin Vovid-19 buatan dalam negeri, yaitu Vaksin Inavac dan Indovac

Kepala BPOM Penny K Lukito mengatakan bahwa vaksin Inavac dengan platform inavicated virus dikembangkan tim peneliti dari Universitas Airlangga bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia  sedangkan platfom Indovac dengan platform subunit protein dikembangkan PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine.

Saat ini kedua vaksin tersebut telah memasuki uji klinis tahap ketiga oleh otoritas Food and Drug Administration (FDA) dan selanjutnya akan dievaluasi untuk penerbitan izin darurat penggunaan atau Emergency Use Athorization (EUA). Rencananya izin tersebut akan diberikan pada bulan September 2022.

Saat ini  BPOM selaku pemegang otoritas perizinan di Indonesia juga melakukan kajian terhadap laporan penelitian pada ribuan subjek yang menjalani injeksi kedua di masing-masing laboratorium uji coba.  Selain mengevaluasi uji klinis kedua, BPOM juga menguji kegunaan vaksin buatan dalam negeri tersebut sebagai booster atau penguat.

Inavac, vaksin dengan platform inactivated virus tersebut diperkirakan akan mampu memberikan efikasi dengan persentase yang tinggi dalam melawan varian virus corona di Indonesia.

Sedangkan penelitian dan uji klinis vaksin BUMN atau Indovac telah selesai dilaksanakan di empat pusat studi, yaitu Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia, FK Universitas Diponegoro, FK Universitas Andalas dan FK Universitas Hasanudin.

Para peneliti mengatakan bahwa uji klinis fase I yang bertujuan mengevaluasi keamanan dan preliminary imunogenitas vaksin yang melibatkan 175 subjek mulai usia 18 tahun yang dimulai sejak 16 Februari 2022 tersebut berjalan dengan baik.

Setelah uji klinis fase I selesai, dilanjutkan dengan uji klinis fase II bertujuan mengevaluasi dan memilih dosis vaksin terbaik dan setelah itu berlanjut ke uji klinis fase III yang menggunakan dua formula dan melibatkan 360 subjek relawan berusia 18 tahun yang dimulai sejak 13 April 2022 dengan subjek relawan sebesar 4050 orang.

Rencananya vaksin Indovac akan diutamakan untuk pemberian booster dan anak-anak yang belum mendapatkan vaksin dosis pertama.

 




Bahaya Literasi Rendah di Tengah Disrupsi Digital

Sebelumnya

Antisipasi Dampak Gelombang Panas dan Hujan Lebat, Pemerintah Korea Jaga Stabilitas Sektor Pangan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News