Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MENTERI Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa Kementerian Kesehatan akan melaksanakan vaksinasi COVID-19 lanjutan di akhir tahun ini.

"Tadi kita berdiskusi, dan arahan Bapak Presiden nanti rencananya di akhir tahun kita akan melakukan vaksinasi. Terutama diarahkan bagi golongan yang imunitasnya rendah," ujar Menkes Budi Gunadi setelah Rapat Terbatas Evaluasi PPKM di Kantor Presiden, Selasa (23/8/2022)

Menanggapi instruksi tersebut, Kemenkes akan melaksanakan sero survei di seluruh Indonesia pada bulan November 2022 untuk mengetahui warga di daerah mana saja yang tingkat imunitasnya sudah menurun. Survei sekaligus untuk memastikan kelompok mana saja yang berisiko tinggi.

Menkes Budi memakai istilah "vaksinasi COVID-19 untuk meningkatkan imunitas populasi dalam menghadapi potensi gelombang berikutnya" sebagai deskripsi dari program yang diperintahkan Presiden Joko Widodo tersebut.

Kebijakan vaksinasi lanjutan siap dilaksanakan mengingat penularan COVID-19 di Tanah Air saat ini terbilang landai.

Menurut Menkes Budi, 98,5 persen penduduk Indonesia telah mempunyai tingkat proteksi 2.000 unit per mililiter dari hasil sero survei Juli 2022. Kondisi ideal ini harus bisa dipertahankan agar Indonesia mampu mengendalikan pandemi.

Meski demikian, Indonesia harus siap mengantisipasi subvarian baru di Eropa dan Amerika Serikat yang menyebabkan angka kasus terkonfirmasi naik signifikan di sejumlah negara.

Jepang misalnya, angka kasus terkonfirmasi tercatat lebih dari 200.000 per hari. Sementara di Eropa dan Amerika Serikat, angka kasus COVID-19 per hari mencapai 100.000 kasus terkonfirmasi.

Meskipun rata-rata mingguan Indonesia saat ini berada di angka 4.683 yang relatif lebih rendah dibandingkan banyak negara lain, Menkes Budi memprediksi akan ada 'ujian' berat enam bulan mendatang (sekitar Januari hingga Maret 2023).

"Kalau kita bisa melampaui seperti sekarang, Indonesia akan menjadi negara yang bisa menangani pandemi selama 12 bulan berturut-turut," kata Menkes Budi.

 

 




Bahaya Literasi Rendah di Tengah Disrupsi Digital

Sebelumnya

Antisipasi Dampak Gelombang Panas dan Hujan Lebat, Pemerintah Korea Jaga Stabilitas Sektor Pangan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News