Rumah sakit tempat Nevaeh Austin dirawat setelah kritis di dalam bus penitipan anak/Net
Rumah sakit tempat Nevaeh Austin dirawat setelah kritis di dalam bus penitipan anak/Net
KOMENTAR

MASIH ingat peristiwa bocah di Australia ditinggalkan di dalam bus yayasan penitipan anak hingga kritis? Polisi akhirnya menahan dua tersangka wanita yang dianggap paling bertanggung jawab. 

Peristiwa yang menghebohkan itu telah memicu kritikan dan kecaman dari para orangtua di Australia. Setelah lebih dari satu bulan berlalu, pengadilan mulai memproses kasus tersebut. 

Kedua wanita yang tidak disebutkan namanya, meninggalkan balita berusia tiga tahun di dalam sebuah bus penitipan anak di Queensland hingga mengalami kritis yang disebabkan oleh tekanan panas.

Peristiwa itu terjadi di bulan Mei. Bocah yang bernama Nevaeh Austin diduga 'terlupakan' oleh staf di Pusat Pembelajaran Dini Le Smileys, di Gracemere, dekat Rockhampton. Entah bagaimana staf bisa melupakan keberadaan Austin padahal dia menjadi satu-satunya penumpang yang dijemput pada 4 Mei.

Selama enam jam Nevaeh berada di dalam bus yang panas dengan suhu 28 derajat Celcius. Ketika ditemukan, ia dalam kondisi kritis dan diterbangkan ke rumah sakit Anak Queensland. Dokter memperkirakan kesempatan Austin bertahan hanya 5 persen.

Tim medis berupaya untuk kesembuhan Nevaeh. Gadis kecil itu membutuhkan pemindaian otak dan mengalami gagal ginjal. Sang ayah, Shane Austin, mengaku sangat trauma dan hancur, 

Namun, keajaiban datang, Austin akhirnya bisa melewati masa kritis. Ia pun menjalani perawatan beberapa minggu untuk pemulihan. 

Dalam penyelidikannya, polisi menemukan bahwa kedua wanita itu menjemput Nevaeh dari rumahnya sekitar pukul 8.30 pagi. Ketika tiba di pusat penitipan anak, staf pergi begitu saja 'melupakan' Nevaeh di tengah cuaca panas yang menyengat.

"Sekitar pukul 14:45 anggota staf lain mengendarai bus itu ke sebuah sekolah di Lucas Street. Mereka baru menyadari ada seorang anak duduk sendirian di belakang dan dalam keadaan tidak sadarkan diri," kata polisi seperti dikutip dari 9News, Rabu (6/7).

Tersangka wanita, usia 31 dan 30 tahun, akhirnya ditangkap polisi. Keduanya akan menghadapi sidang di Pengadilan Magistrat Rockhampton pada 26 Juli mendatang.

Peristiwa ini menjadi catatan penting untuk semua pihak untuk selalu berkoordinasi dan tidak melalaikan tugas. 

Insiden ini juga mengingatkan kembali kasus tragis yang menimpa bocah bernama Maliq Nicholas Lloyd Namok-Malamoo. Ia ditemukan tewas di minibus Goodstart Early Learning Center di Cairns pada Februari 2020, ketika staf 'melupakan' keberadaannya di dalam bus.  




Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Sebelumnya

BMKG: Hujan Intensitas Ringan Hingga Lebat Berpotensi Guyur Sebagian Besar Wilayah di Indonesia Sepanjang Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News