Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MENGHADAPI anak yang bertumbuh semakin besar tentu ada-ada saja perilakunya. Sebagian dari perubahan perilaku ini seringkali membuat Ayah dan Bunda emosi. Apalagi jika kata-kata sudah tidak mempan dan anak terus saja melakukan kesalahan. Ditambah kondisi Bunda yang sedang lelah, emosi jadi tidak bisa ditahan.

Akhirnya Ayah Bunda hilang kendali dan marah besar. Namun setelah itu, pasti ada rasa penyesalan yang luar biasa, karena hubungan ibu dan anak menjadi tegang.

Menahan marah memang menjadi hal yang paling sulit dan anak menjadi tempat menyalurkan emosi yang dianggap paling pas. Menurut pegiat parenting Bendri Jaisyurrahman, sebenarnya sangat tidak pantas meluapkan emosi kepada anak. Jangan sampai kebiasaan marah-marah itu justru menjauhkan hubungan orangtua dengan anak.

Bendri kemudian memaparkan 3 cara menahan amarah kepada anak ala Rasulullah Saw.

1. Tahan Lisan
Meskipun sulit menahan lisan untuk tidak berkata kasar, namun usahakan untuk tetap berbicara lembut dan santun. Sebab bermula dari perkataan baiklah akan muncul pemikiran dan perasaan yang baik pula. Hati boleh saja sedih dan marah, tapi lisan tetap harus dijaga.

2. Berwudhu-lah
Rasa emosi dan marah itu datangnya dari setan dan Allah menciptakan setan dari api. Hanya airlah yang bisa memadamkan api. Jadi, berwudhu-lah!

Sudah dibuktikan, membasuh wajah dengan air wudhu sangat ampuh mengurangi gejolak kemarahan Bunda. Dan jika dengan berwudhu saja dirasa tidak cukup, maka segeralah mandi untuk menghilangkan rasa panas (amarah) di hati.

3. Duduk atau Berbaring
Marah membuat aliran darah meningkat sangat kencang. Di sinilah Rasulullah Saw menyarankan orang yang marah untuk duduk atau berbaring. Jika dilihat dari sisi ilmiahnya, posisi duduk atau berbaring bermanfaat untuk menurunkan aliran darah.

"Jika salah seorang dari kalian marah saat berdiri, hendaknya ia duduk. Kalau belum pergi amarahnya, hendaknya ia berbaring," (HR Ahmad)

Selain itu, saat emosi Bunda sudah sangat tidak bisa dikendalikan dan anak terus saja melawan, segeralah Bunda menjauh sesaat. Bunda bisa pergi ke kamar mandi untuk cuci muka atau ke kamar tidur untuk duduk sebentar menarik napas panjang.

Cara ini bisa Bunda lakukan untuk mengendalikan amarah dan tetap tenang menghadapi anak. Dengan begitu, tidak akan terjadi kekerasan terhadap anak karena Bunda tidak bisa mengendalikan emosi.

 




Pemalu atau Social Anxiety? Yuk Kenali Tanda-Tandanya, Bunda!

Sebelumnya

Anak Slow Response Saat Diperintah, Ayah Bunda ‘Berkaca’ Dulu Sebelum Marah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting