Aktiflah untuk membantu anak meningkatkan kepercayaan dirinya. Ajarkan mereka tersenyum, latih mereka berbicara di depan umum, dampingi di situasi sulitnya/ Net
Aktiflah untuk membantu anak meningkatkan kepercayaan dirinya. Ajarkan mereka tersenyum, latih mereka berbicara di depan umum, dampingi di situasi sulitnya/ Net
KOMENTAR

MESKI umum terjadi pada anak-anak, namun sebenarnya ada faktor lain yang dapat menyebabkan seorang anak menjadi pemalu. Misalnya, mengikuti sifat orangtua, tidak diajarkan bersosialisasi sejak dini, pernah menjadi korban perundungan (bullying), atau selalu dituntut untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal.

Sayangnya, sifat pemalu yang berlebihan bisa menutup banyak peluang dalam hidup. Bahkan untuk usia anak-anak, sifat tersebut bisa menghambat tumbuh kembangnya. Anak menjadi cenderung rendah diri sehingga menghambat proses belajar dan bersosialisasinya.

Mengutip Parenting Center, orangtua bisa membantu anak terlepas dari sifat pemalunya dan menumbuhkan rasa percaya diri.

1. Latih Anak untuk Tersenyum

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam situs American Psychological Association, tersenyum bisa membantu anak-anak mengatasi rasa malu dan kecemasan sosial di dalam situasi menakutkan.

Untuk melatih anak tersenyum, orangtua bisa bertingkah konyol, bermain cilukba, memainkan mulut, menggelitiki bayi secukupnya, atau memainkan hidungnya.

2. Berbicara dengan Teman Dekat

Menurut Psych Cebtral, inisiatif untuk memulai pembicaraan dan mengekspresikan diri pada teman bisa membantu mengatasi malu dan kecemasan sosial.

Bunda bisa mengajak teman-teman anak bermain di rumah. Kemudian, latih anak untuk mengobrol sambil bertatap mata.

Bagi anak yang pemalu, mungkin ini akan sangat menakutkan. Tapi cara ini perlu agar anak terbiasa berhadapan dengan orang lain.

3. Cari Tahu Penyebabnya

Ada suatu waktu di mana orangtua tidak bisa mengontrol apa yang terjadi pada anak. Misalnya saat di sekolah atau ketika bermain.

Bisa saja pada waktu tersebut anak mengalami hal-hal buruk seperti perundungan, yang membuat mereka menjadi trauma atau malu.

Cari tahu hal itu, kemudian ajak anak berunding untuk mencari solusi dan membantu mereka melupakan hal tersebut.

4. Identifikasi Pemicu Rasa Malunya

Tidak hanya karena sesuatu hal buruk, anak bisa saja menjadi pemalu saat melakukan hal-hal baru. Misalnya, masuk ke sekolah dan bertemu teman-teman baru atau membacakan puisi di depan kelas.

Di sini tugas orangtua untuk mengidentifikasinya. Kenali apa pemicunya, kemudian latih mereka agar terbiasa.

5. Tonjolkan Bakat dan Kelebihannya

Setiap anak dianugerahi berbagai kelebihan dan orangtua seharusnya tahu apa saja bakat dan kelebihan tersebut. Bantu anak untuk mengeksplorasi dan mengekspresikannya.

Ketika bakat anak terasah dengan baik, mereka akan merasa bangga akan dirinya sendiri dan kemudian menjadi lebih percaya diri.

6. Minta Bantuan Orang Terpercaya

Seperti pada pembahasan sebelumnya, rasa malu atau kurang percaya diri bisa muncul dalam situasi tertentu. Misalnya saat menghadiri acara tertentu.

Ajarkan anak untuk meminta bantuan dari orang yang ia percaya untuk menjadi teman atau pendamping. Saat mulai percaya diri untuk tampil, ia tidak lagi memerlukan pendamping.

7. Latih Kemampuan Bersosialisasi




Seringkali Diabaikan dan Tidak Dianggap, Waspadai Dampak Depresi pada Anak Laki-Laki

Sebelumnya

Anak Remaja Mulai Menjauhi Orang Tua, Kenali dan Pahami Dulu Alasannya

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Parenting