MAUNYA sih untuk memproteksi anak dari segala hal buruk di luar rumah, Ayah Bunda lalu membuat berbagai macam aturan yang tidak boleh dilanggar. Tapi kenyataannya, aturan tersebut membuat anak merasa terkekang dan tidak bisa menikmati hidupnya dengan bebas.
Seorang profesor psikologi di Oberlin College, Nancy Darling, PhD menyarankan untuk merampingkan aturan agar anak tidak terlalu "terkurung'. Salah satunya dengan menghilangkan aturan yang bersifat personal.
"Misalnya, Bunda membuat aturan tidak memperbolehkan mendengarkan musik rock di rumah, padahal itu adalah salah satu hobi anak. Tidak bijak jika aturan itu dibuat," kata Nancy.
Di bawah ini ada beberapa tanda yang menunjukkan apakah Bunda seorang ibu pengekang.
1. Senang mengancam
Pernah tidak Bunda memberikan ancaman saat anak tidak mau melakukan apa yang diperintah? Lalu, Bunda memberikan ancaman lagi saat anak tidak mau makan. Atau menakutinya ketika tidak mau melakukan apa yang seharusnya dilakukan.
Tahu tidak, Bunda. Selain Bunda mengekang anak, Bunda juga akan menjadi sosok yang menyebalkan, loh!
2. Galak, bukan tegas
Maksudnya sih ingin tegas pada anak, tapi realitanya adalah galak. Ini perbedaannya, Bunda akan terlihat galak saat sering marah, mencaci maki, atau berbicara dengan intonasi yang tinggi.
"Orangtua ingin menunjukkan powernya, namun terkadang ia tidak konsisten. Itulah mengapa orangtua akan terlihat galak, bukan tegas," kata Ratuh Zulhaqqi, psikolog anak dan remaja dari Klinik Kancil.
3. Tidak memberi waktu
Ini paling sering dilakukan Bunda, memerintah dengan terburu-buru. "Ayo dong, cepetan. Bunda sudah perlu untuk memasak."
Bunda tidak memberi waktu bagi anak untuk berpikir apa dulu yang dikerjakan.
4. Bukan orangtua, tapi 'polisi'
Sejatinya Bunda adalah teman komunikasi yang baik bagi anak. Tidak memerintah secara semena-mena dan tidak mengawasinya seperti polisi.
Penulis Childhood Unbound, Ron Taffel, mengatakan salah satu ciri orangtua yang terlalu mengekang adalah dia yang bertindak sebagai polisi. Artinya, Bunda menjadi sosok yang keras dan kurang peduli, bahkan tidak mau bernegosiasi.
Bahaya Bunda Pengekang
Saat orangtua menjadi sosok yang menyebalkan bagi anak, maka anak tak mau mendekat. Ibaratnya, orangtua berhasil menjadi pemenang pertempuran, tetapi kalah dalam peperangan. Anak menjadi tidak terbuka dan seringkali membuat orangtua cemas serta gelisah.
Tak hanya anak, orangtua pun menjadi beranggapan bahwa anak tidak lagi menyenangkan. Mereka jadi malas mengajaknya bepergian dan sebaliknya, anak pun malas mengenalkan orangtua kepada teman-temannya.
- Lebih Sayang Medsos
Orangtua yang pengekang tidak lagi menjadi panutan bagi anak. Biasanya, mereka akan lebih sayang medsos dan enggan berkomunikasi dengan orangtua. Mereka lebih senang curhat di media sosial dan mencari perhatian di sana. Karena bagi anak, orangtua sudah tidak asyik lagi dijadikan tempat curhat.
- Penurut tapi Tidak Happy
Harapan orangtua untuk menjadikan anak penurut, memang terwujud. Tapi sayangnya, anak menjadi tidak happy. Prinsip mereka, yang penting Ayah dan Bunda senang. Anak tidak tahu apa pentingnya hal yang mereka lakukan.
- Anak tidak terbiasa bernegosiasi
KOMENTAR ANDA