KOMENTAR

PULAU Harapan berada di antara gugusan Kepulauan Seribu yang terletak di utara Jakarta. Para warganya berjuang untuk tak kalah maju dari penduduk Jakarta yang ada di darat.

Di sanalah Fitriyah aktif mengajak warga membangun pulau mereka dari segi ekonomi, kesehatan, pendidikan, juga sosial. Warga Pulau Harapan butuh sosok pembimbing seperti Ibu Fitri—panggilan akrabnya, yang memang senang berorganisasi.

Salah satu kiprah Ibu Fitri adalah gagasan untuk menghadirkan PAUD Pulau Harapan, PAUD pertama yang berdiri atas swadaya masyarakat. Ia menjadi pendidik di PAUD tersebut tanpa dibayar hingga tujuh tahun lamanya. Ia pun mengajak teman-temannya untuk terjun mengajar. "Karena masa depan anak-anak Pulau Harapan ada di tangan kita," ujar Ibu Fitri.

Berawal dari kepedulian dan keikhlasan untuk mendidik, Ibu Fitri mengucap syukur karena saat ini PAUD Pulau Harapan sudah menjadi PAUD negeri, yang artinya para pengajar bisa mendapatkan gaji dan semakin bersemangat memajukan pendidikan usia dini di sana.

Menurut Ibu Fitri, tak peduli seberapa tinggi pendidikan seseorang, selama ia tidak memiliki keikhlasan untuk sesama, maka orang tersebut tidak akan bisa menjadi sosok yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

Berbekal keinginan kuat agar masyarakat di Pulau Harapan tidak terbelakang dibandingkan 'saudara-saudara' mereka di kota Jakarta, Ibu Fitri juga menjadi kader PIK yang menjadi pusat informasi bagi para warga. Ia pun aktif menjadi kader paliatif yang tak melakukan sosialisasi seputar penyakit kanker. Ia juga menjadi Duta Toga Pulau Harapan, mengajak warga untuk menanam tanaman obat keluarga.

Ibu Fitri juga mendirikan PKK di Pulau Harapan demi mewujudkan berbagai program yang bermanfaat bagi para keluarga di sana. Menurutnya, PKK adalah wadah yang cocok untuk memajukan Pulau Harapan. Ada Dasawisma dan berbagai program lain yang dapat memajukan kesejahteraan keluarga. Atas jasanya, Ibu Fitri bahkan pernah meraih gelar kader PKK terbaik se-DKI Jakarta.

Menurut Ibu Fitri, ia tertarik masuk ke PKK sejak lulus SMA. Ia melihat para ibu PKK di Pulau Seribu sangat kompak dan bahu-membahu menjalankan program mereka ke masyarakat. Pada tahun 2008, ia mulai mengikuti berbagai kegiatan PKK yang menurutnya sarat pengetahuan dan keterampilan.

Sadar bahwa perjuangannya memajukan masyarakat harus terus berlanjut, Ibu Fitri mulai merekrut beberapa remaja untuk bergabung di PKK. Melalui pendekatan persuasif—termasuk menjadi tempat curhat anak-anak didiknya, kini sudah ada 10 remaja yang mulai berkiprah di PKK dan remaja masjid. Perhatiannya untuk para remaja bertujuan agar mereka menjauh dari hal negatif seperti narkoba.

Dengan kontribusinya untuk warga Pulau Harapan, Ibu Fitri dikenal sebagai sosok cerdas yang inovatif. Ia selalu mengajak masyarakat untuk memiliki jiwa sosial dan kepedulian untuk saling membantu.

Demikian pula di saat pandemi, Ibu Fitri menjelaskan bahwa PKK menjadi pilar utama dalam sosialisasi COVID-19 dan program vaksinasi. Hasilnya, Pulau Harapan kini telah menjadi zona hijau.

"Semoga masyarakat Pulau Harapan memiliki harapan yang lebih baik di masa depan dan ada yang meneruskan perjuangan saya menjaga Pulau Harapan," pungkasnya.




Tetap Aktif di Usia 83 Tahun, Ros Yusuf Sekolahkan Anak Yatim Piatu dan Dhuafa Demi Pendidikan yang Adil Merata

Sebelumnya

Henny Christiningsih, Membawa UMKM Batik Go Global

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Paras Jakarta