Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

ANGKA kasus positif Covid-19 di Indonesia perlahan mulai melandai. Meski beberapa daerah masih menerapkan pembatasan sosial, namun sejumlah tempat wisata dan hiburan mulai dibuka.

Salah satunya adalah bioskop. Membuka kembali bioskop tentunya sudah melalui berbagai pertimbangan. Salah satunya upaya menekan pembajakan film dinera digital, yang selama pandemi sudah menjadi bagian erat kehidupan.

Ditambah, bioskop memiliki peran besar dalam pemasukan para sineas perfilman Indonesia.

Nah, buat yang sudah kangen ingin nonton lagi di bioskop, yuk perhatikan beberapa hal berikut ini agar bisa nonton dengan santai dan pulang tetap dalam keadaan sehat.

1. Menerapkan protokol CHSE

Seluruh bioskop yang ada di Indonesia sudah menerapkan protokol kesehatan CHSE, yaitu Cleanliness, Health, Safety, and Enviromental Sustainability (kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan). Protokol kesehatan ini dilakukan secara ketat dan disiplin.

2. Menerapkan protokol kesehatan

Selain protokol CHSE, penonton juga diwajibkan menerapkan protokol kesehatan ketat, seperti memakai masker, mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer, dan suhu badan tidak boleh di atas 37,3 derajat Celcius.

3. Kapasitas dibatasi

Bioskop juga membatasi kapasitas penonton yang ada di dalam ruangan, yaitu 50 persen dari kapasitas ruangan. Kemudian menjaga jarak dan duduk sesuai nomor yang tertera pada tiket.

4. Tidak Makan dan Minum

Jika sebelumnya di dalam bioskop kita menemui petugas yang menawarkan makanan ringan untuk teman nonston, kini tidak lagi.

Petugas bioskop tidak memperbolehkan penonton untuk makan dan minum selama di dalam ruangan.

5. Memiliki aplikasi PeduliLindungi

Ini yang terpenting. Setiap penonton wajib telah divaksinasi dan mengunduh aplikasi Peduli lindungi. Nantinya, sebelum masuk ke dalam ruangan petugas akan melakukan pengecekan sertifikat vaksin pengunjung melalui aplikasi PeduliLindungi.

"Iya, mesti. Itu (sertifikat vaksin dan aplikasi PeduliLindungi) syarat utama, mutlak. Kalau enggak ada itu, enggak boleh masuk," kata Ketua Gabungan Pengusaha Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) Djonny Syafruddin.

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News