Vaksin Johnson & Johnson (J&J)/ Net
Vaksin Johnson & Johnson (J&J)/ Net
KOMENTAR

KLOTER pertama vaksin Johnson & Johnson (J&J) bantuan dari Pemerintah Belanda, sudah tiba di Indonesia. Diketahui, vaksin buatan Amerika Serikat ini datang sebanyak 500.000 dosis.

Vaksin J&J ini sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI pada 7 September 2021. Artinya, vaksin tersebut telah terbukti aman dan efektif membantu pencegahan penularan Covid-19.

"Indonesia untuk pertama kalinya menerima Vaksin Johnson & Johnson berjumlah 500 ribu dosis," kata Wakil Menteri Kesehatan RI, dr Dante Saksono Harbuwono, saat konferensi pers virtual terkait kedatangan vaksin

Menlu Retno Marsudi mengatakan, pengiriman 500 ribu dosis ini merupakan kali ketiga dari hasil kerja sama Indonesia-Belanda.

Sebelumnya, Indonesia telah menerima 657.000 dosis vaksin AstraZeneca dari Belanda sebagai bagian komitmen dose sharing dari Belanda sebanyak 3 juta dosis.

Untuk Siapa?

Untuk tahap awal, vaksin J&J akan didistribusikan di wilayah aglomerasi di Pulau Jawa yang masih rendah cakupan vaksinasinya. Dengan target sasaran masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas.

Tidak seperti vaksin-vaksin yang sudah ada di Indonesia, seperti Sinovac, AstraZeneca, Sinopharm, Pfizer, dan Moderna, vaksin J&J hanya diberikan 1 suntikan tunggal dengan dosis sekali suntik 0,5 ml secara intramuscular.

"Iya (vaksin Janssen) diperuntukkan bagi masyarakat umum usia 18 tahun ke atas," kata Jubir Vaksinasi Kemkes RI dr Siti Nadia Tarmizi.

Efek Samping (KIPI)

Vaksin Janssen dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies, menggunakan platform non-replicating viral vector atau vector adenovirus (Ad26).

Secara umum, dari sisi keamanan vaksin Janssen diklaim dapat ditoleransi dengan baik. Reaksi lokal maupun sistemiknya menunjukkan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) atau efek samping lokal yang umumnya terjadi seperti nyeri, kemerahan, dan bengka. Untuk KIPI sistemik, secara umum terjadi yaitu:

• Sakit kepala
• Rasa lelah (fatique)
• Nyeri otot (myalgia)
• Mengantuk
• Mual (nausea)
• Muntah
• Demam (pyxeria)
• Diare

Untuk efikasinya, J&J mencegah semua gejala sebesar 67,2% dan mencegah gejala Covid-19 sedang hingga berat sebesar 66,1%.

J&J disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius atau pada suhu minus 20 derajat Celcius.

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News