Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

MEROKETNYA jumlah pasien Covid-19 tidak hanya disebabkan oleh penularan yang cepat dari virus Corona varian Delta. Jumlah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 semakin tinggi juga disebabkan oleh aktivitas offline yang meningkat.

Sebuah penelitian menunjukkan, situasi-situasi yang sangat riskan penularan Covid-19. Yang pertama adalah sekolah tatap muka. Di beberapa daerah di Indonesia, sudah banyak sekolah yang membuka pembelajaran tatap muka.

Dari hasil penelitian yang diunggah dr Adam Prabata dalam akun media sosialnya, disebutkan bahwa 18-34 persen risiko munculnya klaster keluarga disebabkan karena sang anak telah menghadiri sekolah tatap muka.

Risiko Penularan tertinggi, sebanyak 95 persen, adalah dari aktivitas makan dan minum di restoran ataupun bar yang tertutup.

Sering melakukan kegiatan olahraga indoor juga berpotensi tinggi tertular Covid-19. Menurut penelitian, risikonya mencapai 36 persen. Ditambah lagi acara-acara keluarga, seperti arisan keluarga dan kegiatan lainnya, yang memicu potensi penularan sebesar 57 persen.

Aktivitas kantor yang kini juga sering dilakukan secara offline, ikut menyumbang penularan Covid-19 sebesar 15 persen. Pun dengan berkendara bersama orang yang tidak satu rumah, meskipun dengan kendaraan pribadi, menyumbang risiko penularan sebesar 47 persen.

Jadi kesimpulannya, segala aktivitas seperti anak sekolah tatap muka, sering makan di restoran atau bar, sering olahraga indoor, berkumpul dengan keluarga besar, meeting pekerjaan tatap muka, dan berkendara dengan orang yang tidak satu rumah, menyumbang risiko kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia.

 




Kolintang Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO: Menteri Fadli Zon Dorong Kolaborasi Majukan Budaya Bangsa

Sebelumnya

bank bjb Relokasi dan Resmikan Kantor KCP Sudirman Bogor untuk Tingkatkan Pelayanan Nasabah

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News