Foto: Occupied Palestine
Foto: Occupied Palestine
KOMENTAR

Bahkan di Israel, warga Arab tidak selalu memiliki akses yang sama ke tempat perlindungan bom. Nadine, yang terbunuh oleh roket dari Gaza, tinggal di sebuah desa Arab tanpa tempat perlindungan.

Ahli kesehatan mental dan organisasi independen yang bekerja di Gaza mengatakan bahwa anak-anak di sana umumnya menderita gangguan stres pasca-trauma, ketakutan kronis, juga kecemasan.

Berbagai perasaan tersebut dapat menciptakan mimpi buruk terus-menerus yang melemahkan dan menjadikan mereka agresif serta berpotensi merusak diri sendiri.

“Gaza menjelma menjadi pengalaman hidup yang penuh kekerasan dan teror bagi anak-anak karena mereka selalu hidup di bawah aturan militer,” ujar Karl Schembri, juru bicara Norwegian Refugee Council yang menjalankan program psikoterapi dan pendidikan bagi anak-anak Gaza.

Sebanyak 11 anak yang tergabung di sana terbunuh di rumah mereka.

“Anak-anak telah mendapat bantuan dan perhatian agar bisa melupakan mimpi buruk dan trauma mereka. Tapi kini mereka terkubur bersama cita-cita dan mimpi buruk mereka,” pungkasnya, seperti dilaporkan The New York Times.

Anak-anak adalah permata hati orangtua. Mereka melambangkan kasih sayang, perjuangan, dan harapan orangtua tentang masa depan yang cerah. Meski bagi banyak orangtua di Palestina, mereka menyadari bahwa maut senantiasa mengintai dan sanggup mengambil nyawa buah hati mereka kapan saja.

Anak-anak bagi sebuah bangsa adalah generasi masa depan yang siap mengibarkan kebanggaan di tanah kelahiran mereka. Merekalah calon generasi unggul yang akan membawa kesejahteraan dan kemajuan pesat untuk negara.

Perang, bagaimana pun bentuknya, adalah sebuah tragedi kemanusiaan. Namun ketika anak-anak menjadi korban, tragedi itu menjadi sebuah kejahatan. Dan tindakan kejahatan yang dilakukan untuk menyebabkan kerusakan fisik, kerusakan mental, kehancurkan, dan hilangnya seluruh atau sebagian dari suatu kelompok etnis, ras, bangsa, atau agama dikategorikan sebagai genosida.

Adakah yang lebih menakutkan dari perang yang menargetkan anak-anak?

 




Bintang Puspayoga: Angka Perkawinan Anak Menurun dalam Tiga Tahun Terakhir

Sebelumnya

Lebih dari 200 Rumah Rusak, Pemerintah Kabupaten Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi Selama 14 Hari

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News