Pemerhati Hubungan Internasional yang juga wartawan senior, Teguh Santosa, saat menjadi narasumber dalam perbincangan RMOL World View, Senin (26/04/2021)/ FARAH
Pemerhati Hubungan Internasional yang juga wartawan senior, Teguh Santosa, saat menjadi narasumber dalam perbincangan RMOL World View, Senin (26/04/2021)/ FARAH
KOMENTAR

Juga kedekatan Pakistan-AS yang bisa jadi kelak China menggantikan posisi AS. Diketahui Taliban tanpa henti melakukan berbagai kekerasan yang dilancarkan dari negara tetangganya, Pakistan.

Walhasil, pertikaian memang lebih ke arah konflik eksternal yang berkaitan dengan kepentingan kawasan. Bahkan bisa saja AS atau Soviet kembali hadir di Afghanistan. Dinamika tersebut mungkin terjadi.

Seorang mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta asal Afghanistan, Abdul Qadir, mengatakan bahwa kondisi negaranya saat ini terbilang berat.

"Presiden mengatakan siap menerima dan memberikan apa-apa yang diminta Taliban asalkan kelompok tersebut mau menjalankan perdamaian., tidak lagi melakukan pengeboman dan pembunuhan masyarakat sipil. Sebaliknya, Taliban mengatakan bahwa mereka akan bersikap damai jika presiden Afghanistan mundur dari jabatannya. Tidak ada jaminan bahwa Taliban bisa bersikap damai," ujar Abdul Qadir.

 

 




Menuju Jakarta Aman & Inklusif: Pentingnya Kolaborasi untuk Melindungi Perempuan dan Anak

Sebelumnya

Penyelenggaraan Haji 2025 Dinilai Baik, MUI Beri Apresiasi dan Catatan Perbaikan

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News