Ilustrasi/ Net
Ilustrasi/ Net
KOMENTAR

SELAIN sebagai amanah yang akan dipertanggungjawabkan, anak merupakan karunia dan hibah dari Allah SWT sebagai penyejuk pandangan mata, kebanggaan orangtua, dan perhiasan dunia, serta belahan jiwa (Qs Al Kahfi: 46)

Terkait anak perempuan, secara khusus Rasulullah Saw. melarang memperlakukannya dengan kasar. Seperti disebutkan dalam riwayat HR Ahmad:

"Dari Uqbah bin Amir berkata, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda, 'Janganlah kalian memperlakukan anak-anak perempuan dengan kasar, karena sesungguhnya mereka adalah mania yanh berpembawaan lembut lagi peka perasaannya'."

Hadis di atas menuntun kita, para orangtua, untuk mendidik anak-anak perempuan dengan baik dan bijak, serta tidak memperlakukannya dengan kasar. Sebab, perlakuan kasar dapat memicu rasa sakit hati dan dendam yang tidak mudah hilang dari ingatannya.

Apalagi, ada empat keutamaan dari anak perempuan yang sangat besar.

1. Jalan masuk surga

Diriwayatkan Abdullah bin Abbas, Nabi Muhammad Saw. bersabda, "Siapa yang memiliki anak perempuan, dia tidak membunuhnya dengan dikubur hidup-hidup, tidak menghinanya, dan tidak lebih mengutamakan anak laki-laki, maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga." (HR Abu Daud)

Kemudian, Jabir bin Abdullah melaporkan bahwa Nabi Muhammad Saw. kembali bersabda, "Siapapun yang memiliki tiga anak perempuan dan dia mengakomodasi mereka, menunjukkan belas kasihan kepada mereka, dan mendukung mereka, surga pasti dijamin untuknya."

Seorang sahabat kemudian bertanya kepada beliau, bagaimana bila ia hanya memiliki dua anak perempuan? Rasulullah menjawab, "(Dua mendapat pahala itu), meskipun mereka (hanya) punya dua anak perempuan."

Beberapa dari mereka pun percaya bahwa seandainya Nabi Muhammad Saw. kembali ditanya tentang bagaimana bila hanya memiliki satu anak perempuan, dia akan menjawab bahwa pahala itu juga akan berlaku untuk orangtuanya.

2. Pelindung dari api neraka

Aishah ra melaporkan, seorang wanita mendatangi dirinya bersama dengan dua orang putrinya. Ia pun meminta sedekah, tetapi Aishah tak menemukan apapun kecuali satu buah kurma. Dan ia memberikannya.

Wanita tersebut akhirnya menerimanya dan membaginya kepada dua putrinya itu dan wanita tersebut tak memakan apapun. Setelah itu mereka pergi.

Rasulullah Saw. pun berkata, "Siapa yang diuji dengan kehadiran anak perempuan, maka anak itu akan menjadi pelindung baginya di neraka." (HR Ahmad)

3. Dekat dengan Rasulullah

Anak berkata, Rasulullah Saw. bersabda, "Siapapun yang menanggung nafkah dua anak perempuan sampai baligh (mencapai kedewasaan), maka pada hari kiamat antara saya dan dia seperti ini (beliau menggabungkan jari-jarinya)." (HR Muslim)

4. Pelindung di hari kiamat

Diriwayatkan dari Uqmah Ibn Aamir, Rasulullah Saw. juga pernah bersabda, "Siapapun yang memiliki tiga anak perempuan dan sabar terhadap mereka, dan memberi mereka makan, memberi mereka minum, dan pakaian dari hasil usahanya, maka mereka akan menjadi pelindungnya di hari kiamat." (HR Ibnu Majah)

Anak perempuan merupakan ujian bagi orangtua. Sebagian ada yang tidak suka dengan kehadirannya dan sangat bergembira ketika memiliki anak laki-laki. Oleh karena itu, kehadiran anak perempuan seringkali dianggap sebagai ujian.

Imam An Nawawi ra menjelaskan, "Anak perempuan disebut sebagai ibtilaa' (ujian) karena umumnya manusia tidak menyukai mereka."

Juga difirmankan Allah Swt. dalam Surat An Nahl ayat 58

وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأُنثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدّاً وَهُوَ كَظِيمٌ يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِن سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلاَ سَاء مَا يَحْكُمُونَ

"Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamkan (merah padanlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan birunya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup)? Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu."

 




Menjadi Korban Cinta yang Salah

Sebelumnya

Ana Khairun Minhu

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel Tadabbur