KOMENTAR

SATU tahun pandemi Covid-19 di Indonesia (2 Maret 2020-2 Maret 2021), angka kasus terus bertambah. Kurva belum pernah melandai, apalagi menurun. Meski vaksinasi sudah mulai berjalan, nyatanya tantangan bangsa ini menghadapi pandemi bisa jadi makin berat.

Belum juga usai peperangan kita melawan SARS-CoV-2 asal Wuhan yang menginfeksi 1 juta lebih anak bangsa, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memastikan bahwa virus corona B117 hasil mutasi dari Inggris sudah masuk ke Indonesia.

"Baru tadi malam ditemukan dua kasus. Artinya kita akan menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang semakin berat," kata Wamenkes Dante dalam acara bertema "Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca Pandemi" yang diunggah kanal YouTube Kemenristek/ BRIN (02/03/2021).

Wamenkes menegaskan bahwa satu tahun pandemi harus mendorong kita untuk mengembangkan berbagai riset dengan cepat, model penanganan yang lebih baik, dan studi epidemiologis secara analitik, mengingat proses mutasi sudah berada di sekitar kita.

Virus strain baru B117 dilaporkan 70% lebih mudah menular dibandingkan SARS-CoV-2. Namun belum diketahui pengaruhnya terhadap vaksin dan belum terbukti menyebabkan kondisi yang lebih parah dibandingkan virus pendahulunya.

Pada 14 Desember 2020, varian baru ini diumumkan telah ditemukan di Inggris. Namun WHO mengatakan bahwa virus varian baru itu kemungkinan sudah menyebar sejak September 2020. Kemudian pada 21 Desember 2020, B117 sudah terdeteksi di Belanda, Denmark, dan Australia.
Indonesia sendiri sebenarnya sudah memperketat masuknya orang dari luar negeri sejak bulan Desember 2020 demi mencegah masuknya virus mutasi dari Inggris.

Terkait virus varian baru ini, dr. Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases Amerika Serikat mengatakan bahwa vaksin yang beredar cukup efektif untuk menangkal virus baru tersebut. Para peneliti juga telah mendalami varian tersebut dan menyatakan efektivitas inokulasi terhadap virus masih berada di tingkat yang bisa diterima.

"Saat terpapar varian virus yang mengurangi kemampuan vaksin namun Anda menerima vaksin yang memadai, mungkin tidak terjadi respons terbaik tapi masih dalam batas efektivitasnya," ujar dr. Fauci.

Meski demikian dr. Fauci mengingatkan bahwa masih terlalu dini untuk melonggarkan pembatasan yang diberlakukan saat ini. "Sangat berisiko untuk mengatakan ini sudah berakhir, sudah ada jalan keluar, dan tiba waktunya melonggarkan," katanya, seperti dimuat The Hill.

Tidak hanya varian baru, dr. Fauci juga mengingatkan masyarakat dunia tentang Post-Acute Sequelae of Covid-19 (PASC) alias long Covid. Data terbaru menyebutkan bahwa penyintas Covid-19 masih bisa merasakan berbagai gejala hingga 9 bulan setelah infeksi pertama terjadi. Dan gejala tersebut juga bisa terjadi dalam skala ringan hingga berat.

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Artikel News