Pandemi Covid-19 dikhawatirkan menyebabkan lonjakan pernikahan anak di dunia/Net
Pandemi Covid-19 dikhawatirkan menyebabkan lonjakan pernikahan anak di dunia/Net
KOMENTAR

PANDEMI Covid-19 dikhawatirkan bisa memicu lonjakan pernikahan anak secara global. Hal ini dapat membalikkan 25 tahun kemajuan dalam mengakhiri praktik tersebut.

Begitu peringatan yang dikeluarkan oleh badan amal Save the Children pada Kamis (1/10). Dalam sebuah pernyataan, lembaga tersebut mengatakan bahwa Covid-19 telah menempatkan 2,5 juta lebih banyak gadis pada risiko pernikahan dini pada tahun 2025.

Pasalnya, pandemi meningkatkan kemiskinan dan memaksa anak perempuan keluar dari sekolah dan terpaksa bekerja atau menikah.

Menurut lembaga tersebut, anak perempuan di beberapa bagian Asia Selatan, Afrika dan Amerika Latin adalah yang paling rentan.

Karena kekhawatiran itu, badan amal yang berbasis di Inggris ini meminta para pemimpin dunia untuk memberikan lebih banyak dana dan dukungan untuk upaya mengatasi pernikahan anak dan ketidaksetaraan gender.

"Pernikahan ini melanggar hak-hak anak perempuan dan membuat mereka semakin berisiko mengalami depresi, kekerasan seumur hidup, cacat dan bahkan kematian," kata penasihat perlindungan anak untuk Save the Children, Karen Flanagan, seperti dikabarkan BBC.

Mereka mengatakan bahwa 78,6 juta pernikahan anak telah dicegah selama 25 tahun terakhir, tetapi kemajuan untuk mengakhiri praktik tersebut telah melambat.




Protes 28 Pegawai Berujung Pemecatan: Desak Google Putuskan Kontrak Kerja Sama dengan Israel

Sebelumnya

Israel Luncurkan Serangan Balasan, Iran: Isfahan Baik-Baik Saja

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News