REKTOR Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria, seminggu lalu dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Ia pun menjalani isolasi di rumah sakit. Enam hari sudah Arif diisolasi, akhirnya ia dinyatakan sembuh melalui hasil tes usap (swab) kedua.
Bersyukur, sudah pasti. Karenanya, Arif mencoba membagi tips kesembuhannya.
"Kuncinya adalah imunitas. Peningkatan imun bisa terjadi karena adanya penguatan ketahanan spiritual, interpersonal, dan fisik," ujarnya.
Kepanikan, menurutnya adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah langkah awal kesembuhan. Supaya tenang, dekatkan diri kepada Tuhan, bangun keikhlasan dan prasangka baik, termasuk melihat cobaan ini sebagai momentum perbaikan diri.
"Kedua, ketahanan interpersonal. Saya menyatakan secara terbuka bahwa saya positif terkena Covid-19, untuk memudahkan tracing dan meminimumkan risiko menularnya ke orang lain. Setelah informasi meluas, doa terus bergema," tambahnya lagi.
Komunikasi interpersonal yang baik menjadi sumber kebahagiaan. Cinta tulus para sahabat melalui doa dan atensi adalah energi positif yang menciptakan ketenangan, semangat baru, dan optimisme kesembuhan yang bisa memperkuat imun.
Ketiga, ketahanan fisik yang bisa muncul dari ketahanan spiritual dan interpersonal. Juga diperkuat dengan tindakan medis.
"Siapapun yang dinyatakan positif sebaiknya dibawa ke rumah sakit untuk diagnosis, paru-paru, darah, dan deteksi kemungkinan ada penyakit sampingan yang akan berpengaruh untuk strategi pengobatan," saran Arif.
Konsumsi obat-obatan yang dilakukan Rektor IPB ini diantaranya obat-obatan herbal berbagai merek, propolis, permen kayu putih inovasi IPB, madu, jahe merah, dan setiap saat menghirup aroma minyak kayu putih, baik dengan euca roll on maupun menghirup uap panas yang ditetesi kayu putih.
"Tapi, konsumsi obat herbal harus dikonsultasikan dulu ke dokter, ya. Jadi kuncinya sekali lagi adalah imun dan peningkatan imun bisa terjadi karena penguatan ketahanan spiritual, interpersonal, dan fisik," demikian Arif.
KOMENTAR ANDA