Tunku Abdul Rahman, mendeklarasikan kemerdekaan Malaysia pada 31 Agustus 1957/ Net
Tunku Abdul Rahman, mendeklarasikan kemerdekaan Malaysia pada 31 Agustus 1957/ Net
KOMENTAR

HARI ini Malaysia merayakan kemerdekaannya yang ke-63. Negara dengan ibu kota Kuala Lumpur ini meraih kemerdekannya dari Inggris pada 31 Agustus 1957. Sebagai negara bertetangga sangat dekat, Indonesia turut merasakan kebahagiaan atas kemerdekaan itu. Apalagi keduanya memiliki bulan kemerdekaan yang sama.

Pengaruh Eropa masuk ke negara ini pada awal abad ke-16, ditandai dengan masuknya pelaut Portugis. Pada abad ke 17, Belanda menguasai Malaysia. Kemudian pada tahun 1824 atas perjanjian antara Belanda dan Inggris, Malaysia diserahkan kepada Inggris dan Indonesia diserahkan kepada Belanda.

Meskipun sama-sama merdeka di bulan Agustus: Malaysia merdeka 31 Agustus 1957, sedangkan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Indonesia dan Malaysia mempunyai perbedaan yang menarik.

Apa sajakah itu?

1. Penetapan Hari Kemerdekaan Indonesia ditandai dengan pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan yang dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.

Sementara, kemerdekaan Malaysia ditandai dengan penyerahan kekuasaan wilayah semenanjung Malaya dari Kerajaan Inggris kepada Federasi Malaysia pada tanggal 31 Agustus 1957. Setelah penyerahan kekuasaan dari Inggris, Tunku Abdul Rahman mendeklarasikan kemerdekaan Malaysia.

2. Indonesia memerdekakan diri dengan persiapan yang seadanya bahkan tergesa-gesa. Pasalnya pada 16 Agustus 1945, Soekarno-Hatta masih berada di Rengasdengklok setelah diasingkan oleh golongan pemuda. Sekembalinya dari pengasingan, Indonesia memutuskan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan pada keesokan harinya yaitu 17 Agustus 1945, yang berarti hanya memiliki persiapan satu hari saja.

Sementara, kemerdekaan Malaysia dipersiapkan dengan matang. Upacara serah terima kekuasaan dari Inggris kepada Federasi Malaysia dilakukan di stadion Merdeka, Kuala Lumpur. Dalam buku berjudul "A History of Malaysia", persiapan serah terima kekuasaan tersebut dihadirinya utusan negara-negara lain seperti Thailand, Vietnam, Burma, Kamboja, Jepang, India, bahkan Afrika Selatan.

Upacara serah terima kekuasaan ini bahkan diliput oleh media internasional dan disiarkan ke seantero dunia.

3. Kemerdekaan Indonesia terlaksana dengan hikmat. Dalam buku yang berjudul "17-8-1945: Fakta, Drama, Misteri", karya Hendri F Isnaeni, disebutkan saking hikmatnya, perekam momen pembacaan teks Proklamasi, Frans Mendur sempat terharu dan hampir lupa untuk mengabadikan momen tersebut melalui jepretan kameranya.

Pembacaan Proklamasi di Rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56, dibatasi untuk tidak dihadiri banyak orang, untuk menghindari keributan dengan tentara Jepang yang masih membahayakan.

Sementara, Malaysia memperingati hari bersejarahnya menjadi sebuah negara merdeka yang utuh dengan penuh sukacita dan pesta. Ribuan orang hadir dan nampak meriah, upacara penyerahan kekuasaan tertata dan tertib, serta disiarkan oleh media internasional.

 




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News