Plant-based diet menjadi salah satu upaya yang baik untuk dicoba demi menjaga kesehatan tubuh/Net
Plant-based diet menjadi salah satu upaya yang baik untuk dicoba demi menjaga kesehatan tubuh/Net
KOMENTAR

PANDEMI virus corona atau Covid-19 membawa banyak perubahan sudut pandang mengenai banyak hal, termasuk soal makanan. Tidak sedikit orang yang mulai memperhatikan labih jauh soal makanan apa yang mereka konsumsi.

Salah satu tren yang tampaknya mulai terbentuk selama masa pandemi adalah semakin tingginya minat orang untuk mengganti sumber protein hewani menjadi protein nabati untuk dikonsumsi. Pola makan semacam itu dikenal juga dengan istilah pola makan nabati atau plant-based diet.

Setidaknya hal itu yang terungkap dalam survei terbaru yang dirilis International Food Information Council (IFIC).

Mengutip healtline.com, survei pertama IFIC adalah soal perubahan pandangan warga Amerika Serikat soal keamanan makanan. Para peneliti yang melakukan survei itu menemukan minat yang tinggi dalam konsumsi protein nabati di Amerika Serikat.

Survei tersebut melibatkan sekitar 1.000 wawancara dengan orang dewasa Amerika Serikat mulai tanggal 7 Mei hingga 12 Mei lalu.

Hasilnya menunjukkan bahwa sekitar setengah dari orang Amerika Serikat mengonsumsi jumlah protein yang paling banyak sejak pandemi Covid-19 terjadi.

Seperempat dari mereka mengatakan, mereka lebih banyak mengkonsumsi protein nabati yang diperoleh dari makanan yang bersumber dari tanaman, dan bukan protein dari daging hewan.

Lantas, apa sebenarnya makna dari plant-based diet itu sendiri?

Melansir situs resmi health.harvard.edu, plant-based diet adalah pola makan yang berfokus pada makanan yang bersumber dari tanaman. Bukan hanya buah-buahan dan sayur-sayuran, tapi juga kacang-kacangan, biji-bijian dan minyak.

Ada beberapa jenis plant-based diet yang bisa Anda pilih sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda. Namun satu yang terpenting, semua jenis plant-based diet menekankan proporsi makanan berbasis tanaman, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan minyak sehat seperti minyak zaitun.

1. Semi-vegetarian atau flexitarian

Mereka yang menerapkan diet semacam ini mengkonsumsi sayur-sayuran, buah-buahan dan juga sejumlah produk hewani, termasuk telur, makanan susu, dan kadang-kadang daging, unggas, ikan, dan makanan laut. Namun, proporsi makanan mereka lebih banyak diisi dengan makanan berbasis tumbuhan.

2. Pescatarian

Mereka yang menerapkan diet semacam ini selain mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, juga mengkonsumsi telur, makanan berbahan susu, ikan, dan makanan laut. Namun mereka tidak makan daging atau unggas.

3. Vegetarian

Mereka yang menerapkan diet ini selain mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan, juga mengkonsumsi telur dan susu atau makanan berbahan susu. Namun mereka tidak mengkonsumsi daging, unggas, ikan, atau makanan laut.

4. Vegan

Mereka yang menerapkan diet ini sama sekali tidak makan makanan hewani dan hanya mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan serta makanan yang berbasis tanaman.

Plant-based diet memiliki manfaat yang baik untuk tubuh kita.

Ahli diet senior di University of California Los Angeles Medical Center, Dana Hunnes, PhD, MPH, RD, menuturkan kepada healtline.com bahwa makanan berbasis tumbuhan sangat kaya akan nutrisi, termasuk serat alami, zat gizi mikro anti-inflamasi, antioksidan, dan jumlah kalori yang lebih rendah.

"Ini jelas lebih sehat bagi Anda daripada daging yang datang dengan lemak proinflamasi, akrilamida yang terbentuk selama proses memasak, yang bersifat karsinogenik, dan banyak lemak tidak sehat," jelasnya.

"Satu-satunya nutrisi yang berisiko dengan makan protein nabati adalah vitamin B-12 yang dapat dengan mudah diperoleh melalui suplemen vitamin, ragi gizi, atau makanan yang diperkaya," tambah Hunnes.




Kenali Ciri-Ciri Nyamuk Aedes Aegypti yang Jadi Penyebab Demam Berdarah

Sebelumnya

Cara Tepat Merawat Luka Bakar untuk Mencegah Infeksi

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel Health