KALAU kamu pencinta kuliner Korea, pasti sudah akrab dengan jjigae, sup khas Korea yang selalu hangat dan penuh rasa. Nah, salah satu yang paling terkenal adalah sundubu-jjigae (순두부찌개), sup pedas dengan tahu ekstra lembut—lebih lembut dari jenis tahu biasanya—yang bikin siapa pun langsung jatuh cinta sejak suapan pertama.
Uniknya, tahu lembut ini atau sundubu sudah ada sejak era Dinasti Joseon. Konon, seorang pejabat sipil kala itu menemukan cara membuat tahu dengan memanfaatkan air pegunungan dan air laut. Hasilnya? Tekstur yang super halus, hampir seperti sutra.
Dari Korea, masakan ini pun merantau ke Amerika. Pada 1986, Monica Lee membuka restoran Beverly Soon Tofu di Los Angeles, yang menjadi pelopor sundubu-jjigae di Amerika Serikat. Popularitasnya pun semakin menanjak di tahun 1990-an.
Rahasia Kelezatan Sundubu-Jjigae
Sup ini biasanya dimasak dalam panci kecil yang masih mendidih saat disajikan. Awalnya, pasta pedas dari serpihan cabai dan minyak wijen ditumis bersama bawang putih, bawang bombay, dan sedikit daging.
Setelah itu, ditambahkan kaldu gurih, garam, gula, lalu potongan tahu lembut yang menjadi bintang utama. Tepat sebelum dihidangkan, satu butir telur mentah dijatuhkan di tengah sup panas, menciptakan sensasi creamy yang nikmat.
Bahan tambahannya pun bisa disesuaikan: ada yang suka dengan irisan zucchini, jamur shiitake, rumput laut, atau bahkan potongan daging sapi dan udang. Biasanya, sundubu-jjigae disajikan bersama nasi hangat dan berbagai lauk kecil khas Korea (banchan).
Bayangkan semangkuk sup panas dengan kuah pedas gurih, tahu sutra yang meleleh di mulut, plus aroma harum minyak wijen. Sundubu-jjigae memang paling cocok dinikmati saat cuaca dingin atau saat butuh makanan yang menenangkan.
Jadi, kalau kamu sedang ingin mencoba masakan Korea yang autentik sekaligus hangat di hati, sundubu-jjigae bisa jadi pilihan tepat. Siapa tahu, setelah mencoba sekali, kamu justru ketagihan dan ingin menjadikannya comfort food favorit di rumah.
KOMENTAR ANDA