PEMERINTAH terus memperkuat investasi di bidang pendidikan dengan memperluas program beasiswa dan riset melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Pada tahun anggaran 2026, target penyaluran dana untuk LPDP ditetapkan mencapai Rp11,07 triliun.
Anggaran besar ini tercantum dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN 2026, dengan rincian: Rp7,39 triliun untuk beasiswa native LPDP, Rp2,94 triliun untuk program beasiswa gelar dan non-gelar Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi, Rp735,9 miliar untuk program beasiswa Kementerian Agama, serta Rp21,5 miliar untuk pendanaan riset.
Selain itu, pemerintah juga menambah Dana Abadi Penelitian sebesar Rp1,25 triliun, Dana Abadi Kebudayaan Rp472,5 miliar, dan Dana Abadi Perguruan Tinggi Rp945 miliar.
Dari sisi penerima manfaat, target penerima beasiswa baru LPDP pada 2026 ditetapkan sebanyak 8.000 orang, sementara mahasiswa on-going berjumlah 13.874 orang. LPDP juga menargetkan 25 riset baru dan 75 riset lanjutan.
Menurut pemerintah, tambahan dana abadi ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperkuat riset, serta menjaga ketersediaan dana pendidikan lintas generasi.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto dalam Pidato Nota Keuangan RAPBN 2026 menegaskan bahwa pemerintah menargetkan sedikitnya 4.000 mahasiswa mendapat beasiswa LPDP untuk melanjutkan studi ke berbagai universitas terbaik dunia.
“Kita dorong LPDP untuk menyediakan beasiswa lebih massif lagi. Semua untuk mewujudkan generasi cerdas, inovatif, produktif, yang siap bersaing di panggung global. Kita harus mengejar ketertinggalan di bidang sains, teknologi, engineering, dan matematik,” tegas Presiden Prabowo di Senayan (15/8/).
Selain LPDP, pemerintah juga menyiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp757,8 triliun atau setara 20 persen dari APBN 2026 — alokasi terbesar sepanjang sejarah Indonesia.
Dana itu mencakup Program Indonesia Pintar untuk 21,1 juta siswa, KIP Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa, serta Rp178,7 triliun untuk gaji, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan guru serta dosen.
Dengan skema besar ini, pemerintah berharap kualitas pendidikan Indonesia dapat melesat maju dan melahirkan generasi unggul yang mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sekaligus bersaing di level global.
KOMENTAR ANDA