NAMA Titi Dwi Jayati, atau yang biasa disebut Titi DJ, dikenal sebagai salah satu diva multitalenta Indonesia yang kisah hidupnya penuh perjuangan. Lahir dan besar di Jakarta, Titi sudah menunjukkan bakat seninya sejak kecil.
Meski kondisi ekonomi keluarga pas-pasan, sang ibu rela mendaftarkannya ke sanggar Bina Vokalia, kursus tari Bali, dan piano demi membentuk dasar seni yang kuat. Perjuangan itu tak mudah—bahkan keluarga sempat mengalami kesulitan finansial hingga berpindah-pindah rumah, namun tekad Titi untuk terus berkarya tidak pernah berhenti di situ saja.
Bakatnya mulai dikenal publik saat remaja, ketika ia menjuarai Lomba Bintang Radio & Televisi pada 1983 dengan gelar Juara III dan “Berpenampilan Terbaik”. Di tahun yang sama, ia terpilih mewakili Indonesia di ajang Miss World 1983 di London, satu panggung dengan nama besar seperti Michelle Yeoh.
Walau awalnya album debutnya Bukan Hanya Satu Kali (1983) belum dikenal banyak orang, Titi tidak menyerah. Album berikutnya Imajinasi (1984) mulai membuka jalan kesuksesannya, hingga kolaborasinya dengan Indra Lesmana lewat lagu Ekspresi (1988) mengukuhkannya sebagai penyanyi dengan karakter kuat.
Puncak kariernya datang lewat album legendaris Bahasa Kalbu (1999). Hits seperti Bahasa Kalbu dan Tak Akan Ada Cinta yang Lain bukan hanya populer, tapi juga menyapu bersih lima penghargaan di Anugerah Musik Indonesia, termasuk Album Terbaik, Penyanyi Terbaik, dan Pencipta Lagu Terbaik.
Titi pun mencatat sejarah sebagai penyanyi wanita Asia pertama yang menggelar konser tunggal di Marina Bay Sands, Singapura, serta memecahkan rekor MURI lewat konser maraton Swara Sang Dewi selama empat hari dengan tujuh pertunjukan.
Tak hanya di panggung musik, Titi juga sukses di layar kaca sebagai juri Indonesian Idol dan The Voice Indonesia. Di ajang terakhir, ia bahkan menjadi pelatih wanita pertama yang melahirkan pemenang kompetisi pada 2019. Proyek kolaborasinya bersama Krisdayanti dan Ruth Sahanaya dalam 3 Diva pun semakin mengukuhkan gelarnya sebagai Diva Pop Indonesia.
Meski sudah puluhan tahun berkarya, Titi tak kehilangan semangat untuk bereksperimen. Karya terbarunya seperti To Lose hingga duet manis dengan putrinya, Stephanie Poetri, dalam A Little Bit of Light membuktikan bahwa ia mampu menjembatani generasi lama dan baru.
Dari sudut pandang kesehatan mental, perjalanan Titi DJ adalah contoh nyata resilience kemampuan bangkit dari keterpurukan. Dukungan keluarga, tujuan hidup yang jelas, dan kegigihan berkarya menjadi kunci yang membuatnya tetap kuat menghadapi tekanan industri hiburan dan tantangan pribadi.
Titi DJ bukan sekadar penyanyi. Ia adalah simbol kegigihan, inspirasi, dan bukti bahwa bakat yang disertai tekad dan kerja keras bisa membawa seseorang dari mimpi sederhana menuju panggung megah dunia.
KOMENTAR ANDA