MENTERI Agama Nasaruddin Umar mengingatkan pentingnya Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) untuk terus mengintegrasikan sains, moral, dan agama dalam setiap langkah akademiknya. Menurutnya, tradisi keilmuan yang integratif merupakan warisan klasik yang dulu menandai kejayaan peradaban Islam.
Pesan ini disampaikan Menag saat memberikan pembinaan kepada civitas academica Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara, di Kampus IV Tuntungan, Rabu (20/8). Ia menegaskan, Rasulullah saw. adalah teladan utama dalam memadukan ilmu dan agama, meski hidup di era tanpa fasilitas modern.
“Belajar bukan sekadar di kelas, tetapi menjadi bagian dari kehidupan. Rasulullah sudah mengajarkan hal itu. Penggabungan sains dan agama harus terus kita hidupkan,” ujar Menag Nasaruddin Umar.
Lebih jauh, Menag menekankan bahwa sejarah kejayaan Islam telah melahirkan ilmuwan besar seperti Al-Khawarizmi dan Al-Razi, yang karyanya mengubah peradaban dunia. Ia menilai, PTKN memiliki peran penting untuk mengembalikan semangat keilmuan integratif itu.
“Sejarah adalah guru terbaik. Mari kita belajar dari sejarah. PTKIN harus mengembalikan tradisi keilmuan yang sempurna itu. Indonesia memiliki peluang besar untuk melanjutkan estafet kejayaan dunia Islam, dan UIN Sumut bisa menjadi mercusuar itu. Dari kampus ini, para pencerah keilmuan masa depan akan lahir,” tegasnya.
Rektor UIN Sumatera Utara, Nurhayati, menyampaikan rasa syukur atas kedatangan Menteri Agama beserta rombongan. Menurutnya, kehadiran Menag sudah lama dinantikan oleh civitas akademika.
“Kami bersyukur Bapak Menteri berkenan hadir di kampus kita ini. Kehadiran beliau memberikan motivasi besar bagi civitas akademika untuk berperan lebih luas di tengah masyarakat,” ungkap Nurhayati.
Ia juga menuturkan, UIN Sumatera Utara telah menorehkan banyak prestasi di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional. Selain capaian akademik, kampus ini juga berhasil melahirkan ilmuwan mumpuni di berbagai bidang. Nurhayati optimistis UIN Sumut bisa segera meraih predikat unggul dengan kerja sama seluruh civitas akademika.
“Itu semua tidak lepas dari arahan dan bimbingan Bapak Menteri Agama. Kami berharap beliau dapat kembali hadir di Medan,” pungkasnya.
KOMENTAR ANDA