Mantan ibu negara Amerika Serikat, Michelle Obama memberikan semangat dan pesan menyentuh bagi lulusan tahun 2020/Net
Mantan ibu negara Amerika Serikat, Michelle Obama memberikan semangat dan pesan menyentuh bagi lulusan tahun 2020/Net
KOMENTAR

MANTAN First Lady Amerika Serikat, Michelle Obama memiliki pesan penting bagi para siswa yang lulus sekolah pada tahun 2020 ini. Dia mengajak para siswa agar tidak berkecil hati karena harus merayakan kelulusan dari jarak jauh akibat pandemi virus corona atau Covid-19.

Dalam pidato virtual yang disampaikan dari rumahnya di Washington, DC, Michelle menyadari soal adanya kebingungan dan pergolakan yang mungkin dirasakan oleh para lulusan.

Dalam pidato berdurasi kurang dari 18 menit itu, Michelle juga mengungkapkan empati kepada lulusan yang mungkin merasa kehilangan atau kewalahan. Dia menyatakan bahwa dia juga merasakan emosi itu.

"Bagi Anda yang merasa tidak terlihat, ketahuilah bahwa cerita Anda penting. Gagasan Anda penting. Pengalaman Anda penting. Visi Anda untuk apa yang dunia kita bisa dan seharusnya menjadi masalah. Jadi, jangan pernah, biarkan siapa pun memberi tahu Anda bahwa Anda terlalu marah, atau Anda harus tutup mulut," sambungnya

Lebih lanjut Michelle menekankan, anak-anak muda harus merangkul ketidakpastian hidup, dan menyalurkan kemarahan dan energi ke dalam tindakan.

Dia juga menekankan nilai-nilai penting kehidupan yang tidak lekang oleh waktu.

"Nilai-nilai yang telah teruji waktu seperti kejujuran dan integritas, empati dan kasih sayang," tuturnya.

Michelle juga menguraikan singkat soal dasar sosial, politik dan budaya dari tantangan hari ini. Menurutnya, demokrasi Amerika Serikat memang tidak sempurna, namun tetap merupakan dasar perubahan.

"Tapi itu tidak berhasil jika Anda membungkam diri sendiri," kata Michelle.

"Tidak akan berhasil jika Anda melepaskan diri dari proses, dan kita melihat konsekuensi dari itu sekarang," sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Michelle juga menyinggung isu rasisme yang belakangan kembali memanas akibat kasus pembunuhan warga kulit hitam Amerika, George Floyd.

"Selama beberapa bulan terakhir, yayasan kami telah terguncang, tidak hanya oleh pandemi yang mencuri terlalu banyak orang yang kami cintai, menjungkirbalikkan kehidupan sehari-hari kami, dan mengirim puluhan juta ke dalam pengangguran, tetapi juga oleh gemuruh zaman, garis-garis kesalahan lama yang dibangun oleh negara kita, garis-garis ras dan kekuasaan yang sekarang, sekali lagi, begitu terbuka bagi kita semua untuk bergulat dengannya," kata Michelle.

"Jika Anda tidak merasa aman mengendarai mobil sendiri di lingkungan Anda sendiri, atau pergi jogging, atau membeli permen di (minimarket) 7/11, atau mengamati burung, jika Anda bahkan tidak dapat mendekati polisi tanpa takut hidup Anda, bagaimana Anda mulai merencanakan jalan Anda sendiri?" jelasnya.

"Saya di sini hari ini untuk berbicara dengan Anda bukan sebagai mantan ibu negara, tetapi sebagai orang yang benar-benar hidup, seorang ibu, seorang mentor, seorang warga negara yang peduli tentang masa depan Anda dan masa depan negara kita," demikian Michelle, seperti dikabarkan CNN.




Rakerkesnas 2024, Presiden: Indonesia Harus Bisa Manfaatkan Bonus Demografi

Sebelumnya

Tak Lagi Berstatus Ibu Kota, Jakarta Siap Melesat Jadi Pusat Perdagangan Dunia

Berikutnya

KOMENTAR ANDA

Baca Juga

Artikel News